kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Dollar AS tertekan, kurs rupiah stabil


Rabu, 20 Desember 2017 / 18:46 WIB
Dollar AS tertekan, kurs rupiah stabil


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tertekannya indeks dollar Amerika Serikat (AS) masih mampu menjaga posisi nilai tukar rupiah pada Rabu (20/12). Sinyal positif dari persetujuan Senat terhadap usulan Rancangan Undang-Undang (RUU) pajak belum berimbas banyak terhadap pergerakan mata uang Garuda.

Mengutip Bloomberg, di pasar spot, kurs rupiah melemah tipis 0,02% ke level Rp 13.579 per dollar AS. Sedangkan, kurs tengah Bank Indonesia mencatat, rupiah masih menguat 0,06% menjadi Rp 15.579 per dollar AS.

Faisyal, analis PT Monex Investindo Futures mengatakan, kecenderungan rupiah sedikit menguat hari ini, karena posisi indeks dollar AS yang masih dalam tekanan. Meskipun greenback mendapat sentimen positif dari hasil pemutungan suara di Senat yang meloloskan RUU pajak yang diusulkan pemerintah, tetapi hal itu kurang ditanggapi pasar.

“Sepertinya pasar sudah mengantisipasi persetujuan tersebut,” ujarnya, Rabu (20/12).

Sekarang ini, dollar AS justru mendapatkan tekanan dari kekhawatiran rencana penghentian pemerintahan, jika rancangan anggaran pemerintahan Presiden Donald Trump tidak disetujui. Kekhawatiran ini diperkirakan masih akan berlanjut hingga tenggat waktu keputusan pada 22 Desember nanti.

Sedangkan dari dalam negeri, sebenarnya mata uang Garuda mendapatkan tekanan dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang di bawah target pemerintah. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan tahun 2017 kemungkinan hanya mencapai 5% dari target 5,2%.

Di lain pihak, Josua Pardede, Ekonom PT Bank Permata Tbk mengatakan, imbas reformasi pajak baru akan terasa ketika beleid tersebut resmi disahkan. Menurutnya kalau program pemangkasan pajak dari 35% menjadi 20% itu disahkan, rupiah kemungkinan akan semakin berada di bawah tekanan.

“Kemungkinan baru terlihat di tahun depan,” ungkapnya.

Lanjut Josua, sejauh ini keputusan Bank Indonesia untuk menahan suku bunga acuan saja masih belum berdampak signifikan terhadap posisi rupiah. Padahal, semestinya jika suku bunga ditahan bisa menjadi sentimen positif terhadap rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×