kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.828   2,00   0,01%
  • IDX 6.403   3,08   0,05%
  • KOMPAS100 920   2,46   0,27%
  • LQ45 718   1,03   0,14%
  • ISSI 203   1,09   0,54%
  • IDX30 375   0,64   0,17%
  • IDXHIDIV20 453   -0,91   -0,20%
  • IDX80 104   0,41   0,39%
  • IDXV30 110   -0,31   -0,28%
  • IDXQ30 123   0,16   0,13%

Dollar AS melemah menjelang pertemuan the Fed


Kamis, 13 September 2012 / 07:52 WIB
Dollar AS melemah menjelang pertemuan the Fed
ILUSTRASI. Brush Makeup


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Dollar AS diperdagangkan hanya berjarak 0,3% dari level terlemah sejak empat bulan terakhir pagi ini (13/9). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 08.26 waktu Tokyo, posisi dollar AS tak banyak mencatatkan perubahan di posisi US$ 1,290 per euro dari posisi kemarin di level US$ 1,2937 yang merupakan level paling lemah sejak 11 Mei lalu.

Sementara, posisi dollar juga tetap tak banyak berubah posisi di level 77,86 setelah pada 11 September lalu keok ke posisi 77,70, level terlemah sejak 1 Juni lalu. Sedangkan nilai tukar euro berada di level 100,45 yen setelah sebelumnya menguat 0,5% menjadi 100,42.

Pelemahan dollar AS terjadi di tengah spekulasi the Federal Reserve akan mengumumkan rencana pembelian obligasinya di bawah program quantitative easing yang berpotensi memangkas nilai dollar, pada hari ini (13/9).

Di sisi lain, penguatan terhadap euro terbatas setelah Perdana Menteri Yunani Antonis Samaras menerima penolakan kedua dalam empat hari terakhir dari partner koalisinya terkait rencana penghematan anggaran. Padahal, penghematan merupakan kunci bagi Yunani untuk mendapatkan bantuan internasional.

"Investor berspekulasi, the Fed akan kembali menggelontorkan quantitative easing. Dengan mempertimbangkan situasi Yunani, saya masih melihat 70% kemungkinan Yunani keluar dari Eropa," jelas Marito Ueda, senior managing director FX Prime Corp di Tokyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×