kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Dollar AS gagal menyalip yen


Selasa, 23 Januari 2018 / 20:00 WIB
Dollar AS gagal menyalip yen
ILUSTRASI. Kurs uang yen jepang - dollar as


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belum adanya kepastian anggaran pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk tahun ini menyebabkan posisi dollar AS masih dalam tekanan. Meski sempat menguat terhadap yen Jepang, tetapi greenback kemudian berbalik melemah.

Mata uang negeri Paman Sam mendapatkan tekanan karena meningkatnya permintaan aset lindung nilai.

Mengutip Bloomberg, Selasa (23/1) pukul 17.30 WIB, pasangan USD/JPY turun 0,27% ke level 110,62. Sebelum jatuh, pada sesi Asia, pasangan dua mata uang ini sempat menguat ke level 111,17

“Sebenarnya sikap Bank of Japan (BoJ) yang masih mempertahankan kebijakannya masih menjadi sentimen negatif, tetapi melihat kondisi anggaran AS belum ada, menyebabkan yen unggul,” ujar Putu Agus Pransuamitra, analis PT Monex Investindo Futures.

Walaupun pada Senin (22/1) malam telah berhasil disepakati anggaran sementara hingga 8 Februari, tetapi hal itu masih belum cukup mengamankan posisi dollar AS. Bagaimanapun tidak adanya kepastian anggaran sepanjang tahun 2018 memicu ketidakpastian pemerintahan Trump sehingga pelaku pasar mencari aset lindung nilai.

Lanjut Putu, posisi greenback juga semakin tersudut dengan terjadinya gempa bumi di Alaska pada Selasa (23/1) sore. Gempa berkekuatan 8,2 skala richter yang berpotensi menimbulkan tsunami turut meningkatkan permintaan aset lindung nilai. “Walaupun indeks dollar menguat tetapi itu karena faktor teknikal saja,” imbuhnya.

Namun, Rabu (24/1), Putu melihat ada kemungkinan pasangan USD/JPY berbalik menguat. Katanya, pasar akan kembali mencerna keputusan BoJ yang seharusnya menjadi sentimen negatif terhadap mata uang yen.

Hanya saja, seluruh indikator teknikal masih menunjukkan sinyal pelemahan. Harga saat ini berada di bawah garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200. Kemudian indikator moving average convergence divergence (MACD) juga bergerak turun. Indikator stochastic berada di level 45 dan indikator relative strength index (RSI) di level 30.

Rekomendasi : Buy on dips
Support : 110,00 - 109,70 - 109,45
Resistance : 111,20 - 111,50 – 111,70

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×