kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dollar AS dan yen mengadu perbaikan data ekonomi


Minggu, 03 Maret 2019 / 18:29 WIB
Dollar AS dan yen mengadu perbaikan data ekonomi


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan mata uang USD/JPY ditutup menguat sebesar 0,49% pada level 111,92 pada Jumat (1/3). USD/JPY bergerak bullish, setelah pada awal perdagangan bergerak negatif oleh kuatnya yen Jepang pascarilis data inflasi Tokyo yang mengesankan.

Data produk domestik bruto Amerika Serikat (AS) kuartal IV 2018 yang dirilis oleh Departemen Statistik menunjukkan ekonomi Negeri Paman Sam tumbuh 2,6% selama periode Oktober-Desember 2018. Meski lebih rendah dari angka periode sebelumnya yang naik 3,4% pada pembacaan sebelumnya, perolehan GDP kali ini lebih baik dari ekspektasi ekonom yang memprediksi perlambatan ke 2,2%.

Inilah yang membuat pasangan USD/JPY bergerak positif. Pidato Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menunjukkan optimisme The Fed akan kondisi ekonomi yang sedang baik dan bersabar untuk menaikkan suku bunga.

Pasangan USD/JPY terus mendaki hingga menembus resistance kuatnya oleh data kinerja bisnis manufaktur China yang meningkat di atas ekspektasi. Pasangan USD/JPY menguat signifikan dan berada didekat level tertinggi selama 10 pekan terakhir pada perdagangan Jumat.

Analis PT Rifan Financindo Berjangka, Puja Purbaya Sakti menilai saat ini, dollar AS berada di jalur penguatan hari ketiga secara beruntun sekaligus menuju penguatan mingguan untuk pekan ke empat sejak awal Februari.

“Hingga saat ini para investor masih bertindak lebih hati-hati di tengah peningkatan berbagai ketidakpastian dalam situasi geopolitik dunia, khususnya terkait absensi perkembangan baru dalam negosiasi dagang AS dan China,” kata Sakti kepada Kontan.co.id, Minggu (3/3).

Ketidakpastian itu mengakibatkan lesunya permintaan atas mata uang yang berisiko lebih tinggi, sekaligus menahan kemerosotan dollar AS. Di sisi lain, eskalasi krisis Kashmir yang menjadi konflik militer antara India dan Pakistan telah meningkatkan permintaan bagi aset safe haven, khususnya yen Jepang.

Sakti mengamati, indikator moving average (MA) 50, MA 100, dan MA 200 USD/JPY masih bergerak naik. Moving average convergence divergence (MACD) dengan kondisi melebar dengan arah kurs berpotensi melanjutkan gain.

Indikator relative strength index (RSI) berada di area 77 yang menunjukkan arah kurs naik. Pada indikator stochastic berada di area 89 yang menunjukkan kurs berada di area overbought.

Katanya secara umum USD/JPY masih berpotensi melanjutkan kenaikan pada perdagangan selanjutnya. “Rekomendasi trading untuk pasangan USD/JPY adalah buy selama harga di atas 112,13,” ucap Sakti.

Adapun pada perdagangan besok (4/3) pasangan mata uang USD/JPY diprediksi berada di kisaran level support antara 111,52 - 111,07 - 110,35. Sementara, level resistance antara 112,24 - 112,51 - 113,23.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×