kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Dolar Melemah Terhadap Mata Uang Utama pada Senin (30/6)


Senin, 30 Juni 2025 / 23:24 WIB
Dolar Melemah Terhadap Mata Uang Utama pada Senin (30/6)
ILUSTRASI. Warga menjual mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di money changer, Banda Aceh, Aceh, Kamis (10/4/2025). Menurut petugas gerai penukaran mata uang asing, dua hari terakhir banyak warga menjual mata uang dolar dengan harga Rp16.600 dan nilai beli Rp17.000 per satu dolar AS, seiring melambungnya nilai tukar dolar terhadap rupiah. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/Spt.


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dolar AS (USD) melemah terhadap euro (EUR) dan franc Swiss (CFH) pada hari Senin (30/6) karena pasar mempertimbangkan prospek defisit pemerintah AS yang membengkak dan potensi kesepakatan perdagangan dengan mitra dagang utama.

Senat Republik akan mencoba meloloskan RUU pemotongan pajak dan pengeluaran besar-besaran usulan Presiden AS Donald Trump. Meskipun ada perpecahan dalam partai tentang perkiraan kerugian US$ 3,3 triliun pada tumpukan utang negara jika RUU itu disahkan.

Dolar turun 0,49% menjadi 0,795 terhadap franc Swiss. Euro naik 0,21% pada US$ 1,1746 terhadap dolar. Greenback diperkirakan akan mengakhiri bulan ini dengan penurunan 3,4% terhadap franc, sementara euro diperkirakan akan naik 3,4% terhadap dolar.

"Dolar melemah karena potensi peningkatan defisit anggaran yang besar, dan ketidakpastian terus berlanjut seputar kesepakatan tarif ini," kata Eugene Epstein, kepala penataan untuk Amerika Utara di Moneycorp di New Jersey seperti dikutip Reuters, Senin (30/6).

Baca Juga: Bank Sentral Banyak Tinggalkan Dolar AS,Pamor Greenback sebagai Safe Haven Terancam?

Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan bahwa negara-negara masih dapat menghadapi tarif yang jauh lebih tinggi pada tanggal 9 Juli bahkan jika mereka bernegosiasi dengan itikad baik, seraya menambahkan bahwa setiap perpanjangan potensial akan tergantung pada Trump.

AS dan Tiongkok telah menyelesaikan masalah seputar pengiriman mineral tanah jarang dan magnet Tiongkok ke Amerika Serikat, yang selanjutnya mengubah kesepakatan Mei di Jenewa, kata Bessent minggu lalu.

"Kami mendapat berita positif dari UE untuk sementara waktu dan kami memiliki potensi kesepakatan positif yang akan datang, tetapi kemudian Anda melihat Trump melakukan perubahan haluan sementara pada hari Jumat di Kanada dan seterusnya," kata Epstein.

Dolar turun 0,28% menjadi 144,24 terhadap yen Jepang, yang akan mengakhiri bulan ini dengan datar terhadap mata uang Asia.

Selanjutnya: Imbal Hasil Treasury AS Turun Tipis pada Senin (30/6) ke 4,25%

Menarik Dibaca: Harga Pertamax Naik, Ini Harga BBM Terbaru Pertamina Mulai 1 Juli 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×