kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,46   -11,06   -1.18%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dolar Australia bisa dijadikan sebagai pilihan instrumen valas di sisa tahun ini


Kamis, 02 September 2021 / 19:21 WIB
Dolar Australia bisa dijadikan sebagai pilihan instrumen valas di sisa tahun ini


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang delapan bulan pertama di tahun ini ternyata rupiah berhasil membukukan kinerja yang cukup baik terhadap beberapa mata uang utama dunia. Pada periode tersebut, rupiah hanya terkoreksi di hadapan poundsterling dan dolar Amerika Serikat (AS), sedangkan di hadapan mata uang lainnya, rupiah berhasil menguat (lihat tabel).

Mata uang Akhir 2020 Agustus 2021 Return ytd (%)
GBP/IDR 19.202 19.647 2,32%
USD/IDR 14.050 14.268 1,55%
SGD/IDR 10.629 10.615 -0,14%
EUR/IDR 17.284 16.864 -2,43%
AUD/IDR 10.831 10.458 -3,45%
JPY/IDR 136,23 129,82 -4,71%

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menerangkan, kinerja rupiah dalam beberapa bulan terakhir terlihat cukup baik seiring dengan membaiknya data-data ekonomi Indonesia. Selain itu, Indonesia juga sudah terbebas dari resesi, setelah di tiga kuartal terakhir mengalami kontraksi, akhirnya PDB Indonesia di kuartal kedua 2021 tumbuh 7,07% (yoy). Angka tersebut bahkan melebihi ekspektasi analis untuk pertumbuhan 6,5%.

“Proyeksi optimistis dari pemerintah dalam RAPBN 2022, yang mematok pertumbuhan di angka 5,2%-5,5% dan rupiah di 14.350 kemungkinan masih akan menjadi sentimen positif buat rupiah. Kemudian program vaksinasi yang terus dikebut juga bisa mendukung sentimen positif tersebut,” kata Alwi kepada Kontan.co.id, Kamis (2/9).

Baca Juga: Simak proyeksi rupiah pada perdagangan Jumat (3/9)

Walau begitu, Alwi melihat ketidakpastian seputar covid-19 masih tetap membayangi kekhawatiran pelaku pasar terhadap aset-aset berisiko. Selain itu, potensi tapering The Fed juga masih menjadi faktor ketidakpastian, apalagi jika dalam rapat bulan September, para pejabat The Fed sepakat untuk memproyeksikan kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan. 

Menurut dia, hal ini bisa memicu pelarian dana ke dolar AS. Oleh karena itu, dolar AS masih akan menjadi pilihan yang menarik sebagai safe haven di tengah kondisi saat ini. Apalagi, di beberapa negara masih ada ketidakpastian meningkatnya kasus Covid-19. 

Namun, jika ingin mencari keuntungan dari valas, Alwi menyarankan investor bisa membeli dolar Australia. Dia bilang, dari sisi teknikal, AUD/IDR sudah sudah oversold dan mulai menunjukkan sinyal pembalikan setelah harga bertahan di atas resistance 10.401 yang kini menjadi menjadi support

“Selain undervalue, keputusan bank sentral Australia RBA yang berencana mengurangi pembelian obligasi menjadi A$ 4 miliar per minggu dari sebelumnya A$ 5 miliar, kemungkinan bisa mengangkat harga ausie pada sisa tahun ini,” imbuh Alwi. Dia memproyeksikan AUD/IDR akan bergerak ke level sekitar 10.700 pada akhir tahun nanti.

Baca Juga: Potensi tapering, dolar AS masih menarik sebagai pilihan investasi valas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×