Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah mengakhiri perdagangan hari ini, Kamis (2/9) dengan penguatan. Tercatat, di pasar spot rupiah berhasil naik 0,07% dari penutupan sebelumnya ke Rp 14.273 per dolar Amerika Serikat (AS).
Setali tiga uang, rupiah di kurs Jisdor Bank Indonesia (BI) juga mencatatkan penguatan. Mata uang Garuda ini berhasil ditutup di level Rp 14.281 per dolar AS atau terapresiasi tipis 0,02%.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengungkapkan, dolar AS yang masih tertekan membuat rupiah leluasa menguat. Apalagi rupiah ditopang sentimen positif dari dalam negeri, yakni inflasi Indonesia yang solid.
Baca Juga: Potensi tapering, dolar AS masih menarik sebagai pilihan investasi valas
Pada perdagangan besok, Jumat (3/9), Sutopo melihat situasi pasar cenderung netral karena pelaku pasar menunggu laporan pekerjaan AS besok malam. Oleh sebab itu, dia melihat rupiah baru akan ada perubahan signifikan pada hari Senin depan.
Sementara analis Valbury Asia Futures Lukman Leong justru mengantisipasi rupiah akan mencatatkan penguatan pada esok hari. Menurutnya dolar AS akan kembali melanjutkan pelemahan.
Baca Juga: Nasib rupiah besok akan ditentukan oleh rilis data sektor tenaga kerja AS
“Hal ini seiring dengan ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang memudar belakangan ini, serta data tenaga kerja yang diperkirakan akan di bawah harapan. Dari sisi domestik, kasus covid yang semakin turun memberikan dukungan untuk penguatan rupiah,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Kamis (2/9).
Adapun, Lukman memperkirakan besok rupiah akan bergerak pada rentang Rp 14.150 per dolar AS-Rp 14.325 per dolar AS. Sedangkan Sutopo melihat rupiah ada kisaran Rp 14.205 per dolar AS-Rp 14.255 per dolar AS.
Baca Juga: Kompak, rupiah Jisdor juga menguat 0,02% ke Rp 14.281 per dolar AS pada Kamis (2/9)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
