Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
Dolar telah menurun selama beberapa minggu terakhir karena petinggi The Fed telah berulang kali mengatakan mereka tidak siap untuk membahas pengurangan stimulus, menilai lonjakan inflasi akan bersifat sementara.
"Perlu dicatat bahwa noulensi FOMC mendahului CPI terbaru dan angka penggajian / pendapatan, sehingga kekhawatiran minoritas di FOMC kemungkinan akan menjadi sedikit lebih akut sejak pertemuan April," kata Tapas Strickland, director of economics markets RBA di Sydney.
Risalah Fed sedikit mengangkat imbal hasil obligasi AS, dengan imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun di 1,671%, dibandingkan dengan sekitar 1,65% sebelum rilis risalah.
Baca Juga: Resmi sudah! China melarang perdagangan mata uang kripto
Cryptocurrency tidak stabil setelah menderita salah satu kerugian terbesar mereka pada hari Rabu. Tersengat keputusan China untuk melarang lembaga keuangan dan pembayaran menyediakan layanan mata uang digital.
Bitcoin terakhir diperdagangkan turun 3% pada US$ 35.654, telah jatuh ke level US$ 30.066 pada hari Rabu, yang mewakili penurunan 54% dari rekor tertinggi lebih dari sebulan yang lalu.
Ether jatuh lebih dari 10% ke level US$ 2.168 setelah 22,8% jatuh pada hari Rabu, penurunan harian terbesar sejak Maret 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News