kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dolar AS loyo, investor asing mulai masuk ke pasar saham Asia


Minggu, 07 Juni 2020 / 16:36 WIB
Dolar AS loyo, investor asing mulai masuk ke pasar saham Asia
ILUSTRASI. Dalam sepekan, investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) hingga Rp 3,39 triliun di semua pasar.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana asing mulai masuk ke pasar saham domestik. Dalam sepekan, investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) hingga Rp 3,39 triliun di semua pasar. Bersamaan dengan masuknya dana asing, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga menguat 4,91% dalam sepekan perdagangan.

Tidak hanya pasar saham tanah air, pasar saham regional Asia pun mulai disinggahi oleh dana asing. Melansir data Bloomberg, pasar saham Taiwan misalnya, per Kamis (4/6) mencatatkan net buy senilai US$ 1,23 miliar secara week-to-date. Dalam sepekan, dana asing yang masuk ke pasar saham di India bahkan lebih jumbo, yakni mencapai US$ 2,25 miliar.

Dana asing juga mulai masuk ke pasar saham Korea Selatan. Per Jumat (5/6), pasar ekuitas Negeri Gingseng tersebut mencatatkan net buy US$ 305,5 juta. Sementara di Filipina, net buy di pasar ekuitas mencapai US$ 58,3 juta.

Baca Juga: IHSG akan kembali menguji level 5.000 pada pekan depan

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, masuknya dana investor asing ke pasar saham beberapa bursa di regional Asia disebabkan oleh melemahnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). Analisis dia, loyonya kurs dolar AS terhadap beberapa mata uang negara di Asia salah satunya disebabkan oleh efek pelonggaran kuantitatif yang tidak terbatas (unlimited quantitative easing) yang dilakukan oleh bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed).

Melemahnya nilai tukar AS membuat investor asing berubah haluan dengan masuk ke instrumen saham. “Itulah kiranya yang membuat investor asing masuk ke bursa Asia termasuk Indonesia, kita bisa lihat sendiri bagaimana nilai tukar rupiah terus menguat terhadap dolar AS,” papar William kepada Kontan.co.id, Jumat (5/6).

Per Jumat (5/6), mata uang Garuda terhadap dolar AS sudah berada di bawah Rp 14.000, tepatnya di level Rp 13.920 per dolar AS. Dalam sepekan, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah melemah 4,55%.

Baca Juga: Dana asing masuk Rp 3,39 triliiun, saham perbankan paling banyak diburu

Melansir RTI, dolar AS juga tidak berdaya dalam menghadapi beberapa mata uang Asia dalam sepekan. Nilai tukar dolar AS melemah 0,21% terhadap dolar Taiwan. Nilai tukar dolar AS terhadap won Korea juga melemah 1,71% dalam sepekan perdagangan.

Meski demikian, pada perdagangan Jumat (5/6) investor asing sempat melakukan aksi jual bersih (net sell). Investor asing mencatatkan net sell senilai Rp 51 miliar di semua pasar dan Rp 264,4 miliar di pasar regular. William menilai, aksi jual bersih tersebut murni akibat aksi ambil untung atau profit taking.

William memperkirakan, masuknya dana asing ke pasar saham Asia (khususnya Indonesia) masih akan dipengaruhi oleh nilai tukar dolar AS terhadap mata uang lokal. Selain itu, kinerja dari masing-masing emiten juga akan menjadi faktor yang menarik investor asing untuk melakukan pembelian di pasar saham.

Baca Juga: Analis: Pekan depan, IHSG diprediksi melanjutkan penguatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×