CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Dolar AS kembali perkasa, rupiah melemah ke Rp 14.480 per dolar AS


Rabu, 14 Juli 2021 / 17:48 WIB
Dolar AS kembali perkasa, rupiah melemah ke Rp 14.480 per dolar AS
ILUSTRASI. Petugas teller memperlihatkan pecahan 100 dollar US di salah satu bank di Tangerang Selatan./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren positif rupiah akhirnya terhenti pada perdagangan hari ini, Rabu (14/7). Di pasar spot, rupiah tercatat mengalami pelemahan 0,11% ke Rp 14.480 per dolar Amerika Serikat (AS).

Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah juga mencatatkan kinerja negatif. Mata uang Garuda ini ditutup di level Rp 14.493 per dolar AS atau terkoreksi tipis 0,04% dibandingkan penutupan sebelumnya.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menjelaskan, pelemahan rupiah hari ini dikarenakan penguatan dolar AS atas mata uang utama dunia lainnya. Hal ini menyusul data inflasi AS yang dirilis lebih baik dari perkiraan. 

Baca Juga: Rupiah Jisdor melemah tipis ke Rp 14.493 per dolar AS pada Rabu (14/7)

Alwi melihat, meski data tersebut kemungkinan tidak akan merubah pandangan the Fed mengenai kenaikan inflasi yang hanya bersifat sementara, namun pasar tetap khawatir bahwa inflasi bisa jadi berkepanjangan apalagi harga minyak dunia terus mengalami kenaikan. 

Sementara untuk perdagangan besok, Kamis (15/7), menurut Alwi pernyataan ketua the Fed Jerome Powell di hadapan kongres akan jadi penggerak utama. Jika Powell mampu menenangkan pasar, dengan masih tetap mengatakan inflasi hanya bersifat sementara, kemungkinan akan melemahkan dolar AS, dan berdampak positif bagi rupiah.

“The Fed sepertinya akan tetap mengatakan inflasi bersifat sementara. Karena kenaikan CPI kemarin lebih disebabkan oleh kenaikan  layanan perjalanan dan mobil bekas, yang sebagian besar bersifat sementara,” kata Alwi kepada Kontan.co.id, Rabu (14/7).

Sementara dari dalam negeri, Alwi menilai data neraca perdagangan dalam negeri kemungkinan bisa menjadi katalis positif. Pasalnya, neraca perdagangan diperkirakan mengalami surplus 2,7 miliar USD di Juni, lebih besar dari surplus $2,3 miliar di Mei.

Oleh karena itu, Alwi melihat rupiah berpeluang menguat dengan diperdagangkan pada area Rp 14.460 - Rp 14.515 per dolar AS.

Selanjutnya: Rupiah spot melemah ke Rp 14.492 per dolar AS pada tengah hari ini (14/7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×