kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

DOID siapkan obligasi senilai US$ 500 juta


Jumat, 07 Oktober 2016 / 19:59 WIB
DOID siapkan obligasi senilai US$ 500 juta


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) berencana merilis obligasi berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) senilai US$ 500 juta. Emiten tambang batubara ini akan menggunakan dana hasil penerbitan surat utang untuk menutup dua pinjaman yang akan jatuh tempo pada Desember 2019.

Kedua pinjaman itu berasal dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB). Pinjaman tersebut dilakukan oleh anak perusahaan, yaitu PT Bukit Makmur Mandiri Utama pada 2011.

Pinjaman pada SMBC memiliki nilai pokok pinjaman sebesar US$ 602,697 juta dengan tingkat suku bunga tahunan berkisar 4,86% sampai 5,83%. Dana tersebut dipergunakan untuk modal kerja, pembiayaan aset tetap dan tujuan umum korporasi. Sampai akhir September lalu, nilai utang masih tersisa sebesar US$ 507,385 juta.

Sedangkan pinjaman dari CIMB lebih rendah dengan nilai pokok pinjaman US$ 15,53 juta dan tingkat suku bunga tahunan berkisar 4,26% sampai 4,83%. Hingga akhir September, nilainya masih tersisa US$ 13,16 juta. Dana ini digunakan untuk membiaya pembelian alat berat.

Dalam prospektus yang disampaikan, manajemen DOID berharap, dengan penerbitan obligasi ini akan terjadi peningkatan terhadap likuiditas dan kemampuan dalam menjalankan kegiatan usaha. Sayang, saat dikonfirmasi lebih lanjut terkait rencana tersebut, manajemen DOI menolak berkomentar.

“Saya no comment dulu,” ujar Eddy Porwanto Poo, Direktur Keuangan PT Delta Dunia Makmur Tbk kepada Kontan, Jumat (7/10).

Rencananya surat utang ini akan ditawarkan ke luar negeri, kemudian dicatatkan pada SGX-ST. Hingga kini, perseroan belum menetapkan investor pembelinya. Surat utang ini akan jatuh tempo pada 2021 dengan bunga maksimal 10% per tahun yang dibayarkan tiap 6 bulan.

 DOID masih akan menggelar rapat umum pemegang saham untuk meminta persetujuan pada 15 November nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×