Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Emiten kawasan industri, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) akan segera merampungkan pembangunan serviced apartment (apartemen sewa) di kota Deltamas. Proyek tersebut ditargetkan akan mulai beroperasi mulai Agustus 2016.
Dengan beroperasinya apartemen sewa tersebut, maka pendapatan berulang perseroan atau recurring income DMAS tahun ini diperkirakan akan mencapai Rp 120 miliar. " Apartemen ini akan menyumbang pendapatan tahun ini tapi belum cukup signifikan." kata Tondy Suwanto, Direktur dan Sekretaris Perusahaan DMAS pada KONTAN, Kamis (21/4).
Serviced apartment yang dikembangkan tersebut terdiri dari 126 unit. Tondy bilang, pembangunan fisiknya sudah mencapai 80% dan penyelesaiannya tengah dikebut karena sudah tersewa seluruhnya meskipun belum rampung.
Dia mengungkapkan, seluruh penyewa apartemen tersebut merupakan ekspatriat dan sebagian besar berasal dari Jepang yang bekerja di kawasan industri Deltamas. "Mereka menyewa per tahun," ujar Tondy.
Selain dari apartemen sewa, pendapatan berulang DMAS tahun ini juga akan ditopang dari pabrik sewa dan layanan jasa lainnya. Saat ini, grup Sinar Mas ini telah memiliki pabrik sewa seluas 4.000 meter persegi (m2). Menurut Tondy, dua unit dari pabrik tersebut sudah tersewa.
Di samping itu, DMAS juga terus melakukan pengembangan infrastruktur di kawasan Deltamas. Perseroan akan segera merampungkan pembangunan water plant dengan kapasitas 15.000 m3 (kubik) per hari. Sedangkan saat ini anak usaha Sinarmas Land ini baru memiliki pengolahan air bersih dengan kapsitas 9.700 m3.
Tondy bilang, dengan beroperasinya pabrik pengolahan air bersih tersebut maka ketersedian air untuk memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan baru yang akan masuk di Deltamas akan semakin memadai.
Selain infrastruktur, DMAs juga terus melengkapai infrastruktur lainnya. Perseroan telah bekerjasama dengan PLN untuk memenuhi ketersediaan listrik di kawasan tersebut dan bekerjasama dengan PGN untuk menjaga ketersediaan gas. "Infrastruktur Deltamas sudah sangat lengkap," tambah Tondy.
Ke depan, DMAS akan membangun hotel di kawasan tersebut dengan menjalin kerjasama dengan perusahaan hotel asal Jepang. Saat ini, keduanya masih dalam proses pembentukan perusahaan patungan. Menurut Tondy, kemungkinan proses pembentukannya akan rampung akhir tahun depan.
Sebagai tambahan, pendapatan berulang DMAS sepanjang tahun 2015 hanya tercatat sebesar Rp 156 juta yang diperoleh dari pendapatan sewa pabrik. Mayoritas pendapatan DMAS tahun lalu masih berasal dari penjualan lahan industri yakni mencapai Rp 2,24 triliun atau 98% terhadap total pendapatan. Penjualan perumahan turun 11% menjadi Rp 39 miliar dan penjualan komersial anjlok dari Rp 694 miliar menjadi Rp 5,5 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News