Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sukuk Tabungan seri ST010 masih memiliki daya tarik. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) mencatat penjualan ST010 mencapai Rp 6,6 triliun.
Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kementerian Keuangan, Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan,penjualan ST010 kali ini menunjukkan progres harian yang sangat baik. Menurutnya, baiknya penjualan instrumen tersebut tidak lepas dari tingginya minat investor ritel.
Nominal pemesanan hingga Jumat (19/5) telah mencapai Rp 6,6 triliun. "Proporsinya adalah tenor 2 tahun 70,8% dan tenor 4 tahun 29,2%," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (19/5).
Baca Juga: Investree Catat Penjualan Sukuk Tabungan Capai Rp 8,3 Triliun
Dwi menuturkan tenor 2 tahun lebih diminati karena hal ini sesuai dengan preferensi investor ritel yang memang secara umum lebih menyukai instrumen investasi bertenor relatif pendek.
Hal tersebut guna menghindari risiko ketidakpastian yang lebih tinggi pada instrumen investasi dengan tenor lebih panjang.
Ia yakin pemesanan akan terus bertumbuh. Sebab, Sukuk Tabungan merupakan instrumen investasi dengan risiko yang sangat rendah dan memiliki karakteristik yang sangat menguntungkan bagi investor ritel.
Karakter pertama, yaitu aman karena pembayaran pokok dan imbalannya dijamin Undang-undang. Kedua, sesuai dengan prinsip syariah dengan memperoleh opini syariah dari DSN-MUI.
Ketiga, mudah dan terjangkau karena minimum pembelian adalah Rp 1 juta dan dapat dipesan dengan platform online (e-SBN) kapanpun dan dimanapun.
Baca Juga: Sukuk Tabungan ST010 Laris, Tenor 2 Tahun Paling Diminati
Keempat, menguntungkan karena ST010 memberikan kupon secara reguler dengan sifat floating with floor sehingga investor tidak khawatir terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga acuan akibat dorongan inflasi.
"Kelima, tentu saja, ikut serta dalam membangun negeri karena hasil penerbitan dapat digunakan untuk pembiayaan pembangunan. Lebih khusus lagi ST010 bertenor 4 tahun merupakan Green Sukuk Ritel yang menggunakan SDGs framework, mendorong minat investor yang sangat concern terhadap upaya pelestarian lingkungan," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News