kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Diwarnai sentimen eksternal, simak pergerakan rupiah pekan depan


Minggu, 15 November 2020 / 07:24 WIB
Diwarnai sentimen eksternal, simak pergerakan rupiah pekan depan
ILUSTRASI. Petugas merapikan mata uang rupiah di sebuah bank di Jakarta, Rabu (4/7). KONTAN/Cheppy A.Muclis.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah  pada pekan depan masih menanti sejumlah sentimen eksternal. Salah satunya adalah dari hasil pemilu presiden Amerika Serikat (AS).

Walau Joe Biden sudah menang dalam pemilu presiden AS tahun 2020, namun langkah Donald Trump yang menggugat hal tersebut juga bisa jadi sentimen bagi pelaku pasar.

Sentimen lain yang turut mempengaruhi pergerakan rupiah adalah lonjakan kasus virus corana di AS dan Eropa yang kembali mencetak rekor baru. Bahkan hal ini sempat membuat berita tentang efektivitas vaksin Covid-19 dari Pfizer mereda.

Karena itu,  Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memperkirakan, pergerakan nilai tukar di pekan depan masih sulit diprediksi. Yang jelas dia menebak rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 14.050- Rp 14.250 per dolar AS minggu depan.

Baca Juga: IHSG menguat 2,35% selama sepekan ke level 5.461,06, ini sentimen pendorongnya

Asal tahu saja, untuk pekan ini rupiah spot yang ditutup di level Rp 14.170 per dolar AS pada Jumat (13/11), berhasil menguat 0,28% dalam sepekan terakhir. 

Setali tiga uang, rupiah pada kurs tengah yang berada di level Rp 14.222 per dolar AS juga memperlihatkan penguatan 0,69% dalam minggu ini. Walau begitu, untuk hari ini, rupiah Jisdor melemah 0,25% dibanding hari sebelumnya. 

Ariston menjelaskan, penguatan rupiah di pekan ini terjadi karena pelaku pasar yang mulai mengalihkan investasinya pada aset berisiko. Meningkatnya minat pasar terhadap aset risk on tersebut, merupakan merespon atas kemenangan presiden terpilih AS Joe Biden. 

"Biden dianggap pasar lebih bersahabat dengan negara-negara partner, dibandingkan Donald Trump. Selain itu ada kabar baik dai kemajuan pengembangan vaksin Covid-19 dari Pfizer," jelas dia kepada Kontan, Jumat (13/11). 

Di samping itu, Ariston menilai kondisi atau situasi dari dalam negeri cukup kondusif pasca ditandatangani Undang -Undang Cipta Kerja. Selain itu, indikator produk domestik (PDB) kuartal III-2020 Tanah Air sudah menunjukkan pemulihan. 

"Itu semua memberikan sentimen positif ke rupiah dalam sepekan ini," pungkas dia. 

Selanjutnya: Rupiah ditutup stabil di level Rp 14.170 per dolar AS pada hari ini (13/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×