kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.922   8,00   0,05%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Dividen Perusahaan BUMN Akan Capai Rekor, Ini Saham yang Menarik


Sabtu, 02 September 2023 / 09:10 WIB
Dividen Perusahaan BUMN Akan Capai Rekor, Ini Saham yang Menarik


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri BUMN Erick Thohir optimistis bahwa emiten-emiten BUMN bisa kembali mencetak dividen terbesar sepanjang sejarah. Keyakinan itu disampaikan di tengah tren penurunan laba bersih beberapa emiten BUMN di tahun 2023.

Erick mengatakan, dividen BUMN ditargetkan bisa menyentuh Rp 80,6 triliun dengan target laba Rp 250 triliun di tahun 2023. Target dividen itu naik dari sebelumnya disebutkan Erick sebesar Rp 80,2 triliun.

CEO Edvisor.id Praska Putrantyo mengatakan, berdasarkan kinerja di semester I 2023, terlihat mayoritas emiten-emiten BUMN dari daftar saham IDXBUMN20 masih mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.

“Meskipun akselerasi pertumbuhannya melambat dibanding periode sama tahun lalu,” kata Praska kepada Kontan.co.id, Jumat (1/9).

Baca Juga: Dividen BUMN Ditargetkan Kembali Cetak Rekor, Cek Rekomendasi Sahamnya

Praska melihat, positifnya kinerja emiten-emiten BUMN tersebut berdampak positif pada  pembagian hasil dividen tunai ke investor. Secara pembagian dividen, emiten-emiten yang memiliki nilai dividen relatif besar di antaranya adalah BBRI, PTBA, dan TLKM.

“Rata-rata dividend yield ketiga emiten itu ada di atas 4%,” ungkap dia.

Namun, untuk saat ini, investor tampaknya tidak hanya mencermati momentum dividen, tetapi juga prospek kinerja keuangan emiten. Menurut Praska, investor saat ini cenderung memperhatikan faktor-faktor makroekonomi yang dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan pendapatan di tahun ini dan tahun depan.

“Khususnya, yang terekspos pada harga komoditas, barang baku, dan perbankan,” tutur dia.

Baca Juga: PTPP Dukung Wacana Model Pendanaan Berbasis Proyek

Kinerja bisnis emiten-emiten BUMN saat ini cenderung dipengaruhi dari outlook sektor industri emiten-emiten itu sendiri. Sebab, hal itu yang paling mempengaruhi pertumbuhan pendapatan serta berujung pada nilai laba bersih.

Praska merekomendasikan beli untuk saham TLKM, PTBA, dan MTEL dengan target harga masing-masing Rp 4.140, Rp 3.150, dan Rp 800 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×