kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.174   26,00   0,16%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Dividen BUMN Ditargetkan Kembali Cetak Rekor, Cek Rekomendasi Sahamnya


Jumat, 01 September 2023 / 22:05 WIB
Dividen BUMN Ditargetkan Kembali Cetak Rekor, Cek Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). ANATAR FOTO/Aprillio Akbar/nz


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri BUMN Erick Thohir mengaku optimistis bahwa emiten-emiten BUMN bisa kembali mencetak dividen terbesar sepanjang sejarah. Keyakinan itu disampaikan di tengah tren penurunan laba bersih beberapa emiten BUMN di tahun 2023.

Erick mengatakan, dividen BUMN ditargetkan bisa menyentuh Rp 80,6 triliun dengan target laba Rp 250 triliun di tahun 2023. Target dividen itu naik dari sebelumnya disebutkan Erick sebesar Rp 80,2 triliun.

Pengamat Pasar Modal Teguh Hidayat menilai, kinerja perusahaan BUMN tidak semuanya bagus. Sebab, ada yang merugi, tetapi ada pula yang mencatatkan untung sangat tinggi.

Misalnya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mendominasi setoran dividen BUMN pada tahun 2022. Dengan laba sektor perbankan BUMN yang diperkirakan naik di tahun 2023, bukan tak mungkin rekor yang disebut Erick bisa tercapai.

Baca Juga: Laba Turun 39% pada Semester I, Simak Rekomendasi Saham PGN (PGAS) Berikut Ini

“Namun, ada emiten BUMN lain yang tengah rugi, seperti PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) dan BUMN Karya yang tidak bisa membayar dividen, karena masih merugi,” ujarnya kepada Kontan Jumat (1/9).

Menurut Teguh, kinerja emiten BUMN secara keseluruhan masih berantakan. Namun, dengan kinerja sektor perbankan BUMN yang sangat bagus, realistis jika dikatakan dividen BUMN bisa naik untuk buku tahun 2023.

Menurut perhitungan Teguh, yield dividen untuk emiten BUMN di tahun 2023 tidak akan sampai 3%. Sebagai contoh, dividen BBRI untuk buku tahun 2022 sebesar Rp 288,2 per saham dengan harga sahamnya sekitar Rp 5.000 per saham.

Artinya, dividend yield BBRI untuk buku tahun 2022 di kisaran 4%. Namun, jika diasumsikan semua emiten BUMN membayar dividen, padahal sebenarnya banyak yang tidak bayar, yield dividen untuk emiten BUMN secara keseluruhan di bawah 3%.

Teguh melihat, hal tersebut tentu belum menarik investor untuk berinvestasi di saham-saham emiten BUMN. Sebab, hanya beberapa saja yang kinerjanya baik.

Baca Juga: Pendapatan Weha Transportasi (WEHA) Naik 61%, Ini Rekomendasi Sahamnya

“Sementara, masih banyak BUMN yang belum berkontribusi dalam pembagian dividen. Ini seperti cherry picking,” tuturnya.

Teguh pun merekomendasikan BBNI dan BRIS dengan target harga masing-masing Rp 10.000 per saham dan Rp 1.800 - Rp 1.900 per saham untuk setahun ke depan hingga tanggal pembayaran dividen buku tahun 2023.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×