Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembagian dividen pasca libur panjang lebaran bisa menjadi pemanis untuk investor pasar saham di tengah kondisi pasar global yang bergejolak merespons tarif balasan dari Donald Trump.
Dalam catatan KONTAN, ada 13 emiten yang akan membagikan dividen final dalam waktu dekat. Emiten tersebut telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebelum libur panjang.
Mayoritas emiten yang sudah mengumumkan jadwal pembagian dividen berasal dari sektor jasa keuangan. Berdasarkan nilainya, dividen terbesar berasal dari PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF).
Baca Juga: Strategi Investasi Saham Pekan Terakhir Jelang Libur Lebaran dan Rekomendasi Analis
Emiten pembiayaan ini akan membayarkan dividen senilai Rp 703 per saham. Dengan harga penutupan Kamis (27/3) di level Rp 9.200 maka dividend yield ADMF mencapai 7,64%.
Kemudian ada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang akan membagikan dividen Rp 466,18 per saham. Dividen yield BMRI berkisar 8,96%, jika menggunakan harga penutupan terakhir di Rp 5.200.
Lalu ada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang membayarkan dividen sebesar Rp 376,06 setiap sahamnya dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 208,4 per saham.
Baca Juga: Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Ini 7 April 2025 2025 ke Palur Pasca Libur Lebaran
Selain dari sektor keuangan, beberapa emiten dari sektor lain juga mulai membagikan dividen. Seperti PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang akan membayarkan dividen Rp 85,7 per saham.
PT Ifishdeco Tbk (ISFH), emiten tambang nikel, juga membagikan dividen Rp 13,05 per saham. Sekretaris Perusahaan Ifishdeco Rivka Rotua Natasya bilang pembagian dividen itu mencapai Rp 25,09 miliar.
"Jumlah tersebut setara dengan 30% dari laba bersih tahun buku 2024 dan sisanya dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja," jelas Rivka belum lama ini.
Sesuai Ekspetasi
VP Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menilai pembagian dividen oleh para emiten, terutama perbankan sudah sesuai dengan ekspektasi.
Selain besaran nilai per saham atau Dividen per Share (DPS), Audi mencermati terkait kenaikan porsi alokasi anggaran untuk dividen alias Dividen Payout Ratio (DPR).
"Misalnya, DPR BBRI mencapai 86% atau tertinggi dalam lima tahun terakhir. DPR BMRI sebesar 78% atau di atas rerata lika tahun terakhir sebesar 60%," katanya kepada Kontan.
Baca Juga: Emiten Ritel Tersengat Momentum Ramadan dan Lebaran, Cek Saham Rekomendasi Analis
Audi menyebut naiknya jumlah DPS para emiten perbankan, khususnya pelat merah didorong oleh kepentingan pengelolaan Danantara yang ditargetkan bisa mencapai Rp 300 triliun.
"Sentimen manis dari pembagian dividen bersifat sementara, seiringan dengan adanya beberapa sentimen tantangan salah satunya depresiasi nilai rupiah terhadap dolar AS," jelas Audi.
Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Indy Naila menambahkan, tekanan dan volatilitas pasar yang sangat kuat belakangan ini bisa membuka peluang investor memperoleh dividend yield besar.
"Tentunya investor bisa mengambil momentum karena bisa mendongkrak harga sahamnya ke depan. Namun investor juga perlu berhati-hati terhadap isu global lainnya," kata Indy.
Baca Juga: Jeli Berinvestasi Saham di Pekan Terakhir Jelang Libur Lebaran
Dari 13 emiten yang berencana membagikan dividen, Indy menilai pembagian dari emiten perbankan cukup menarik untuk dicermati. Dia memilih BMRI, NSIP dan BBNI.
Sementara itu, Audi merekomendasikan beli BMRI dengan target harga di Rp 5.450, beli BBNI dengan target harga saham di Rp 4.600 dan beli BBRI di Rp 4.570 per saham.
Selanjutnya: Menakar Daya Tawar Indonesia dalam Negosiasi dengan AS Terkait Tarif Trump
Menarik Dibaca: Cek Gift Code Ojol The Game 7 April 2025 Terupdate Berikut Ini, yuk!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News