Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA untuk PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan Obligasi Berkelanjutan I Barito Pacific. Pefindo juga merevisi prospek untuk peringkat BRPT menjadi stabil dari negatif.
Outlook ini mencerminkan pandangan Pefindo atas membaiknya posisi likuiditas BRPT dalam jangka pendek sampai menengah, seiring dengan potensi arus kas masuk berupa dividen dari anak-anak perusahaan di sektor energi dari aset Salak dan Darajat selain aset Wayang Windu yang telah membagikan dividen sejak tahun 2019.
Aset Salak dan Darajat, anak-anak perusahaan Star Energy, telah menerbitkan obligasi sebesar US$ 1,11 miliar di bulan Oktober 2020 untuk melunasi lebih cepat pinjaman sindikasi yang sebelumnya membatasi distribusi dividen ke BRPT.
Pada bulan Desember 2020, emiten milik taipan Prajogo Pangestu ini menerima pendapatan dividen sebesar US$ 56 juta dari aset Salak dan Darajat dan melunasi US$ 50 juta yang merupakan bagian dari fasilitas pinjaman US$ 200 juta dari Bangkok Bank.
Baca Juga: Pendapatan turun, Barito Pacific (BRPT) cetak laba bersih US$ 141 juta di tahun 2020
“Kinerja PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang membaik di kuartal keempat tahun 2020 juga diharapkan dapat dipertahankan di kuartal-kuartal selanjutnya, sejalan dengan ekspektasi kondisi ekonomi yang lebih baik dibandingkan tahun 2020 dan pemulihan ekonomi di China, yang memperbaiki permintaan produk petrokimia dan kemudian harga jualnya,” tulis Analis Pefindo Niken Indriarsih dan Umar Hareddy dalam laporannya, Senin (12/4).
Adapun obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibanding obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi.
Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar yang kuat dari segmen operasi utama BRPT di bisnis petrokimia melalui TPIA dan bisnis energi panas bumi melalui Star Energy Group Holdings (SEGH), pembagian dividen yang baik dari anak-anak usaha inti, dan segmen energi panas bumi yang memberikan perlindungan terhadap sensitivitas siklus industri sektor petrokimia.
Baca Juga: Barito Pacific (BRPT) alokasikan belanja modal hingga US$ 175 juta pada tahun 2021
Pefinfo menyebut, peringkat tersebut dibatasi oleh leverage keuangan yang moderat, akses tidak langsung terhadap arus kas operasional anak perusahaan, dan risiko yang melekat dengan segmen inti operasi Barito. Pefindo menyebut, peringkat akan dinaikkan jika kinerja BRPT membaik, yang tercermin dengan membaiknya profil keuangan secara berkelanjutan, terutama leverage finansial yang tercermin dari membaiknya rasio utang terhadap EBITDA menjadi kurang dari 3,0 kali.
Sementara peringkat akan diturunkan jika terdapat penurunan yang berkelanjutan dalam profil keuangan karena selisih yang menipis di bisnis petrokimia dan/atau utang lebih besar dari yang diproyeksikan tanpa diiringi oleh kemampuan menghasilkan arus kas yang lebih kuat.
Peringkat juga bisa berada dalam tekanan jika terdapat penurunan aliran arus kas dari anak-anak perusahaan, yang dapat dipicu oleh pandemi Covid-19 yang terus berlangsung dan menyebabkan pelemahan lebih lanjut di sektor petrokimia, dan/atau bencana alam yang sangat mempengaruhi segmen panas bumi.
“Peringkat juga belum memperhitungkan belanja modal tambahan yang didanai dari utang untuk pembangunan naphtha cracker kedua di bawah TPIA, karena keputusan investasi final belum difinalisasi,” pungkas Niken dan Umar.
Baca Juga: Ini penyebab laba bersih Barito Pacific (BRPT) naik 2,9% di tahun 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News