Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) memperluas usaha untuk mengejar pertumbuhan kinerja. SGER menggelar diversifikasi dengan menempuh langkah untuk merambah sektor perdagangan (trading) komoditas mineral logam.
Direktur Utama Sumber Global Energy, Welly Thomas mengungkapkan SGER akan menjalankan bisnis trading komoditas logam melalui anak usahanya, Hineni Resources. Didirikan pada tahun 2021, perusahaan yang berbasis di Singapura tersebut 100% sahamnya dimiliki oleh SGER.
Hineni Resources telah membentuk tim untuk mengembangkan trading komoditas logam di negara tersebut. Welly bilang, diversifikasi ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pasar SGER, khususnya ke sektor komoditas yang mendukung transisi energi, seperti perak, tembaga, dan komoditas lainnya.
Langkah untuk mengembangkan model bisnis SGER menjadi perusahaan komoditas yang lebih beragam, di luar fokus utamanya pada perdagangan batubara. “Dengan manajemen Hineni yang berpengalaman, SGER berkomitmen memperluas jangkauan ke seluruh pasar komoditas sembari terus mendiversifikasi sumber pendapatannya," ungkap Welly dalam keterangan tertulis, Jumat (6/12).
Baca Juga: Sumber Global (SGER) Raih Kontrak Batubara dari Pembangkit di Filipina US$ 10,94 Juta
Welly mengatakan, aksi ini menjadi langkah dan pencapaian penting bagi Sumber Global Energy Group. Strategi ini sejalan dengan visi SGER untuk melakukan diversifikasi sumber pendapatan ke sektor komoditas.
Terutama komoditas yang mendukung transisi ke energi bersih. Komoditas logam, terutama perak dan tembaga memainkan peran penting dalam masa depan sejumlah industri seperti industri baterai, industri tenaga surya, dan industri lainnya.
Managing Director Hineni Resources Singapore Ken Sauer menambahkan, dengan pesatnya perkembangan transisi energi di sektor energi terbarukan, baterai, dan transportasi berbasis tenaga listrik, komoditas logam memiliki peran krusial dalam mendukung pertumbuhan ini. Langkah ini akan menempatkan SGER pada posisi yang tepat untuk memenuhi peningkatan permintaan logam.
Aksi ini sekaligus mendiversifikasi portofolio komoditas yang diperdagangkan oleh SGER. “Kami akan berfokus pada peluang bisnis lainnya dengan membangun portofolio trading komoditas yang seimbang di luar lini bisnis utama SGER,” kata Ken.
Adapun, saat ini mayoritas pendapatan SGER masih disumbang oleh bisnis trading batubara. Per kuartal III-2024 SGER membukukan pendapatan Rp 10,88 triliun atau naik 14,30% dari pendapatan pada kuartal III-2023 sebesar Rp 9,52 triliun.
Kenaikan pendapatan SGER sepanjang sembilan bulan 2024 ini didorong kenaikan penjualan batubara dan nikel. SGER mengantongi penjualan batubara Rp 10,65 triliun, naik 12,84% (yoy). Sementara penjualan nikel SGER melesat 211,96% menjadi Rp 228,52 miliar dari sebelumnya Rp 73,25 miliar di kuartal III-2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News