Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
Selain itu, pendapatan operasi Sritex juga melonjak dari semula sebesar US$ 811.754 di tahun 2018 menjadi US$ 38,21 juta pada tahun 2019 lalu. Pendapatan operasi ini diperoleh dari penjualan barang bekas dan klaim asuransi sebesar US$ 32,32 juta dan US$ 4,09 juta akibat musibah kebakaran yang terjadi pada 27 September 2019 lalu di Gudang Kapas Sritex 2.
Alhasil, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke entitas induk alias laba bersih Sritex tumbuh 3,66% yoy dari semula US$ 84,55 juta di 2018 menjadi US$ 87,65 juta pada tahun 2019.
“Kami bersyukur masih bisa bertumbuh di tahun yang untuk banyak perusahaan lain tidak mudah,” ungkap Joy, Rabu (1/4).
Per 31 Desember 2019 lalu, total aset Sritex tercatat sebesar US$ 1,55 miliar. Angka ini terdiri atas ekuitas sebesar US$ 592,66 juta dan liabilitas sebesar US$ 966,58 juta.
Sementara itu, kas dan setara kas akhir tahun tercatat sebesar US$ 168,35 juta per 31 Desember 2019 lalu. Angka ini meningkat sekitar 31,45% dibanding kas setara kas awal tahun yang sebesar US$ 128,07 juta berdasarkan laporan keuangan tahun 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News