Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
Mengintip laporan keuangan tahun 2019, meski bukan merupakan penyumbang terbesar, penjualan ekspor ke wilayah AS dan Amerika Latin mencatatkan pertumbuhan yang paling signifikan, yakni sekitar 63,41% yoy dari US$ 67,82 juta di tahun 2018 menjadi US$110,83 juta pada tahun 2019 lalu.
Sementara itu, penjualan ekspor Sritex ke beberapa wilayah lain juga menunjukkan pertumbuhan, meski tidak se signifikan penjualan ekspor ke wilayah Amerika Serikat dan Amerika Latin. Penjualan ke wilayah Asia misalnya, tercatat tumbuh sebesar 6,96% yoy dari US$ 384,49 juta menjadi US$ 411,27 juta.
Sementara penjualan ekspor ke wilayah Eropa Eropa, Uni Emirat Arab dan Afrika, serta Australia masing-masing bertumbuh 8,98% yoy, 3,32%, dan 13,78%. Alhasil, total penjualan ekspor Sritex terkerek 13,02% menjadi US$ 704,88 juta di tahun 2019 atau setara dengan 59,64% dari total penjualan Sritex.
Baca Juga: Penjualan meningkat, Sri Rejeki (SRIL) bukukan pendapatan US$ 1,18 miliar pada 2019
Adapun sekitar 40,36% sisanyab berasal dari penjualan domestik sebesar US$ 476,94 juta di tahun 2019. Angka ini naik sekitar 16,25% yoy dibanding penjualan lokal di periode sama tahun 2018 lalu yang sebesar US$ 410,27 juta.
Pertumbuhan yang terjadi pada sisi penjualan juga sebenarnya diiringi oleh kenaikan pada beberapa pos beban. Beban pokok penjualan misalnya, tercatat mengalami kenaikan sekitar 11,34% yoy menjadi US$ 946,58 juta di tahun 2019. Sebelumnya, beban penjualan Sritex tercatat sebesar US$ 850,16 juta pada periode sama tahun 2018.
Kenaikan juga dijumpai pada pos beban lain seperti beban penjualan serta beban umum dan administrasi. Meski begitu, Sritex juga mengantongi keuntungan selisih kurs - neto sebesar US$ 73.819
pada tahun 2019. Angka ini naik 159,92% dibanding keuntungan selisih kurs - neto tahun 2018 yang sebesar US$ 28.400.