Reporter: Aloysius Brama | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) semakin mantap mengambil langkah diversifikasi usaha untuk menjaga kinerja keuangan. Perusahaan yang didirikan sejak tahun 1984 ini mulai menawarkan jasa manajemen logistik dan supply chain terintegrasi.
Sekretaris Perusahaan HITS Okty Minarti mengatakan tahun 2019 ini bisa dikatakan sebagai salah satu babak baru HITS sejak resmi didirikan pada tahun 1984. “Selama ini HITS fokus pada pengangkutan energi untuk disewakan,” kata Okty kepada Kontan.co.id, Sabtu (22/6).
Okty mengatakan, Humpuss akan mulai menjalankan tranformasi bisnis menuju one stop service for energy distribution. Rencana bisnis itu disebut Okty menjadi tumpuan HITS ke depan. “Akan dilakukan secara bertahap dan menjadi tumpuan HITS dalam lima tahun ke depan,” terang Okty.
Nantinya bidang bisnis HITS akan meliputi pengangkutan minyak bumi, LNG dan juga petrokimia yang terintegrasi. Hal itu disebut Okty berbeda karena selama ini HITS lebih fokus sebagai perusahaan perkapalan.
Dengan strategi itu, HITS menargetkan pertumbuhan pendapatan yang kurang lebih sama dengan tahun lalu yakni sebesar 20%. Sebagai informasi, pada tahun 2018 lalu HITS membukukan pendapatan US$ 81,80 juta. Jumlah itu naik 20,82% bila dibanding pendapatan tahun 2017 yang sebesar US$ 67,70 juta. Bila terealisasi, maka di akhir tahun nanti HITS bisa mencatatkan pendapatan sebesar US$ 98,16 juta.
Okty optimistis dengan rencana serta proyeksi itu. Kinerja keuangan hingga kuartal I lalu menunjukkan hal tersebut.
HITS membukukan pendapatan sebesar US$ 22,11 juta atau tumbuh sebesar 22,5% secara year on year (yoy) dari tahun 2018 yang sebesar US$ 18, 05 juta.
Meski begitu, laba HITS terpantau turun 9,25% menjadi US$ 4,12 juta dibanding kuartal I tahun 2018 yang sebesar US$ 4,54 juta.
Pun dengan kontrak HITS. Okty menyebut hingga saat ini nilai kontrak HITS masih sejalan dengan rencana bisnis Humpuss. Tapi, Okty tidak merinci lebih lanjut mengenai hal tersebut.
Namun catatan Kontan menyebut, HITS masih memiliki nilai kontrak yang belum terealisasi sebesar US$ 35 juta hingga US$ 40 juta pada tahun ini khusus untuk segmen liquified natural gas (LNG). “Sepertinya dalam waktu dekat belum ada kontrak baru lagi,” aku Okty.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News