Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham di Asia menutup perdagangan Senin (30/12) dengan beragam atau mixed. Misalnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,62% atau naik 43,33 poin ke level 7.079,90.
Sementara itu, indeks asal Hong Kong yaitu Hang Seng ditutup melemah 0,24%. Masih di kawasan Asia Timur, indeks Nikkei 225 menyusut 0,96% pada penutupan Senin (30/12).
Indeks MSCI Asia-Pacific di luar Jepang turun 0,2%, tetapi sepanjang tahun ini masih meningkat 16%. Kemudian Indeks CSI 300 di China ditutup menguat 0,45% dibanding penutupan hari sebelumnya.
Baca Juga: Rotasi Top 10 Big Cap pada 2024: BREN di Puncak, ASII dan BBNI Terdepak
Sedangkan indeks KOSPI asal Korea Selatan terkoreksi 0,22%. Sepanjang 2024, KOSPI menjadi indeks terburuk di Asia karena sudah jatuh 9,62%.
Tim Riset Phillip Sekuritas menjelaskan pergerakan indeks KOSPI dihadang oleh badai ketidakpastian politik belakangan ini sehingga mendorong indeks Korea Selatan ke zona merah.
Gejolak politik di Korea Selatan terus berlanjut ketika pihak penegak hukum meminta surat perintah pengadilan pada 30 Desember 2023 untuk menahan Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan.
"Korea Selatan juga menyaksikan kecelakaan penerbangan pada 29 Desember 2024 yang merenggut 179 nyawa ketika Jeju Air menabrak dinding Bandara Internasional Muan," jelas Tim Riset Phillip Sekuritas.
Baca Juga: Berikut Daftar 10 Orang Terkaya Indonesia di Penghujung Tahun 2024
VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memproyeksikan bursa Asia akan bergerak beragam cenderung menguat di tengah indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mulai stagnan.
Meski demikian, lanjut Audi, pasar Asia juga tengah menantikan arah kebijakan presiden AS pasca pelantikan. Jika pengenaan tarif dagang baru, khususnya untuk China maka akan berdampak terhadap pasar saham di regional.
"Selain itu menjelang penutupan tahun, kami juga melihat minim sentimen yang berdampak signifikan secara ekonomi makro. Saat ini pergerakan komoditas pun cenderung stagnan," katanya kepada Kontan, Senin (30/12).
Selanjutnya: Harga Minyak Dunia Naik Jelang Libur Akhir Tahun, Brent ke US$74,37 & WTI ke US$70,87
Menarik Dibaca: Katalog Promo Alfamidi Hemat Satu Pekan Periode 30 Desember 2024-5 Januari 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News