kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ditopang Penjualan Logam Mulia, Cek Proyeksi Kinerja ANTM dan Rekomendasi Analis


Kamis, 13 Juni 2024 / 23:12 WIB
Ditopang Penjualan Logam Mulia, Cek Proyeksi Kinerja ANTM dan Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Petugas menunjukkan emas batangan Antam di salah satu toko emas di Jakarta, Kamis (2/4/2024). Kinerja PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) diprediksi masih tumbuh positif di tahun 2024.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli

Sementara itu, Antam dan Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL), bagian dari Grup CATL, tengah menjajaki pembiayaan utang untuk smelter RKEF FHT sebelum melanjutkan pekerjaan EPC pada kuartal I-2025, konstruksi pada pertengahan tahun 2025, dan diharapkan beroperasi pada awal 2027.

Untuk diketahui, emiten berkode saham ANTM tersebut memperoleh dana Rp 7 triliun dari hasil spin-off SDA dan FHT, yang akan digunakan untuk suntikan modal FHT dan HPAL JVco. 

ANTM juga berharap ada penyewa di kawasan industri FHT untuk mengembangkan coal fired power plant (CFPP) guna memasok listrik FHT, HPAL JVco, serta smelter feronikel (FeNi) P3FH milik ANTM.

Baca Juga: Antam (ANTM) Tegaskan Komitmen Kelola Sumber Daya Manusia Unggul

Tak hanya itu, Timothy menyebutkan bahwa ANTM juga ingin mengurangi biaya energi di dua smelter FeNi miliknya dengan beralih ke sumber daya yang lebih murah. Smelter FeNi di Pomalaa akan beralih ke jaringan PLN mulai Oktober. Ini akan berdampak pada penurunan biaya listrik sebesar 40% menjadi Rp 990/kWh.

“ANTM ingin mengurangi biaya energi di dua smelter FeNi miliknya dengan beralih ke sumber daya yang lebih murah. Smelter FeNi di Pomalaa akan beralih ke jaringan PLN mulai Oktober. Ini akan berdampak pada penurunan biaya listrik sebesar 40% menjadi Rp 990/kWh,” imbuhnya. 

Sedangkan smelter FeNi P3FH bakal menggunakan tenaga diesel dari Pomalaa, sebelum akhirnya beralih ke CFPP di kawasan industri FHT. Itu akan mengurangi biaya secara signifikan dari Rp 2.000/kWh menjadi Rp 1.100/kWh.

“Jika peralihan sumber daya listrik berjalan lancar, ANTM akan menurunkan biaya tunai secara signifikan menjadi US$ 11.000/ton dari sebelumnya US$ 12.000-12.500/ton,” ungkap Timothy.

Selaras dengan hal ini, Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia melihat, secara prospek kinerja ANTM ke depannya masih cukup berpotensi menguat. Hal ini didukung oleh pertumbuhan kinerja operasional pada komoditas utamanya. 

Baca Juga: Harga Emas Kian Berkilau, Begini Dampaknya Bagi Emiten Tambang

“Sementara di produk feronikel, ANTM kami lihat menargetkan volume produksi dan penjualan di tahun ini masing-masing sebesar 22.464 ton nikel dalam feronikel (TNi) atau tumbuh 5% secara yoy,” kata Miftahul kepada Kontan.co.id, Kamis (13/6). 

Menurut dia, peningkatan tersebut juga turut di dorong oleh penyerapan produk feronikel di pasar global, kondisi pasar, serta tingkat utilisasi dan kestabilan operasi pabrik feronikel ANTAM di Kolaka, Sulawesi Tenggara. 

“Selain dari segmen nikel, kami kira segmen bisnis lainya seperti emas, bauksit juga masih berpotensi meraih kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan tahun  sebelumnya,” ujarnya. 

Di sisi lain, Miftahul mengatakan, adanya volatilitas saham ANTM pada awal tahun salah satunya dipengaruhi oleh tensi atau gejolak politik yang memanas, di mana konflik ini membuat harga komoditas global juga turut bergejolak. Sebut saja, harga nikel dan emas global yang terus mengalami penguatan harga di awal tahun ini. 

Dia menuturkan, meskipun segmen bisnis nikel dan emas masih cenderung menguat, tetapi ketidakpastian geopolitik global serta volatilitas harga komoditas masih menjadi kekhawatiran pelaku pasar saat ini. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×