Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) buka suara atas aksi korporasi penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) anak usahanya: PT Dayamitra Telekomunikasi Mitratel dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu (10/11).
Direktur Utama Telkom Indonesia (TLKM) Ririek Adriansyah menyebut aksi korporasi dengan melepas saham anak usaha menara lewat IPO memberikan dampak positif kepada Mitratel. Yakni permodalan yang kuat untuk mengembangkan bisnis menara.
Kata Ririek, saat ini perusahaan tengah menunggu pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diharapkan bisa keluar pada 12 November 2021, sehingga perusahaan menargetkan akan melakukan penawaran umum pada 16 November-18 November mendatang.
Baca Juga: Mitratel menargetkan dana segar melalui IPO maksimum US$ 1,68 miliar
"Kemudian 19 November akan ada alokasi final, terakhir proses ini akan ditutup secara resmi masuk kepada listing (tercatat) di bursa menggunakan kode saham MTEL. Ini kita harapkan dapat dilakukan 22 November tahun ini," ujar Ririek dalam rapat dengar itu.
Ririek menyebut, saham MTEL ditawarkan dengan harga Rp 775-Rp 975 per saham dengan jumlah yang ditawarkan sebanyak-banyak 25.540.000.000 saham atau setara dengan 29,85%.
Namun Ririek enggan menyebut harga penetapan IPO dengan para penjamin emisi. "Angka persisnya nantinya ini masih proses, ada literasi yang dilakukan menyesuaikan aturan yang ada, tapi 29,8% ini angka maksimum," ujar dia.
Baca Juga: Telkom Indonesia (TLKM) Menuai Berkah dari Jual Saham Anak Usaha
Harapannya, dari aksi korporasi tersebut Mitratel bisa meraup dana segar sebesae Rp 15 triliun sampai Rp 24 triliun.
Santer beredar kabar bahwa harga penawaran saham Mitratel telah ditetapkan di Rp 800 per saham. Penetapan ini setelah dilakukan penawaran awal (book building) yang pada 26 Oktober-4 November 2021 lalu.
Alhasil dengan melepas 25.540.000.000 saham atau sebanyak-banyaknya 29,85% dari modal yang ditempatkan dan disetor perusahaan setelah penawaran umum, maka perusahaan akan mendapatkan dana Rp 20,43 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News