kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Direktur TOWR memulai investasi dengan menyewakan mobil dan apartemen


Sabtu, 19 Juni 2021 / 07:20 WIB
Direktur TOWR memulai investasi dengan menyewakan mobil dan apartemen


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengalaman investasi Direktur Pengembangan Bisnis PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) Indra Gunawan dimulai sekitar tahun 2000. Kala itu, dia sudah bekerja setelah lulus dari program sarjana Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya pada 1997.

Indra mulai berinvestasi demi memperoleh pendapatan tambahan dan mempersiapkan tabungan masa depan. Cara yang Indra lakukan saat pertama kali berinvestasi adalah dengan membeli mobil dan apartemen untuk kemudian disewakan.

"Pada waktu itu, imbal hasil yang didapatkan cukup menarik. Cukup untuk membayar kredit kepemilikannya dan masih ada sisa untuk ditabung," kata pria kelahiran 7 November 1974 ini kepada Kontan.co.id, Jumat (18/6). Waktu itu, Indra juga tengah melanjutkan pendidikan S2 di jurusan Ekonomi Universitas Indonesia sehingga uang hasil sewa mobil juga digunakan untuk membayar biaya kuliahnya.

Seiring berjalannya waktu, Indra makin tertarik untuk berinvestasi di bidang properti. Dia menambah kepemilikan properti dengan membeli rumah, tanah, serta apartemen. Saat ini, investasi di bidang properti mencakup 60% dari total nilai portofolio investasinya.

Baca Juga: Tips investasi Bernard Arnault sehingga jadi orang terkaya dunia

Meskipun mengawali pengalaman investasinya dengan membeli properti, Indra tak luput menjajal instrumen investasi lain. Dia pun mempelajari dan mencoba untuk berinvestasi di saham, baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek (trading), terutama di saham-saham infrastruktur dan telekomunikasi.

Tak berhenti sampai di situ, Indra kemudian menjajal instrumen reksadana dan obligasi. Kini, saham, reksadana, dan obligasi mencakup 40% dari total portofolio investasinya.

Indra menuturkan, pembelian jenis instrumen investasi yang berbeda tersebut merupakan caranya untuk mendiversifikasi portofolio. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko investasi dan mengoptimalkan imbal hasil yang didapat.

Menurut Indra, secara keseluruhan perkembangan investasinya sejauh ini masih sesuai dengan harapannya. Meski begitu, bukan berarti ia tidak pernah mengecap pengalaman pahit kala berinvestasi.

Baca Juga: Lima Kesalahan yang Sering Dilakukan Investor Pemula




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×