kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Direktur SUN: Likuiditas dan berkurangnya suplai jadi katalis lelang SUN kemarin


Rabu, 27 Oktober 2021 / 10:19 WIB
Direktur SUN: Likuiditas dan berkurangnya suplai jadi katalis lelang SUN kemarin
ILUSTRASI. Suasana perdagangan SUN


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang Surat Utang Negara (SUN) yang dilaksanakan oleh Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatatkan total penawaran mencapai Rp 69,53 triliun pada Selasa (26/10).

Di lelang sebelumnya, pada Selasa (12/10), penawaran yang masuk mencapai Rp 50,14 triliun dengan total serapan mencapai Rp 8 triliun, atau sesuai dengan target indikatif yang ditetapkan.

Dari total penawaran yang masuk, pemerintah menyerap sebanyak Rp 8 triliun pada lelang kali ini. Jumlah ini sesuai dengan target pemerintah, yang menargetkan serapan Rp 8 triliun -Rp 12 triliun.

Baca Juga: Permintaan Lelang SUN Masih Tinggi Kendati Yield Turun

Direktur Surat Utang Negara Deni Ridwan menjelaskan bahwa adanya kenaikan penawaran karena minat investor yang masih tetap tinggi, meskipun pemerintah telah menurunkan target lelang menjadi Rp 8 triliun.

“Minat investor masih tetap tinggi meskipun pemerintah telah menurunkan target lelang menjadi Rp8 triliun sejak lelang SUN sebelumnya. Bid to cover ratio_ pada lelang kali ini juga meningkat menjadi 8,7 kali atau kembali menjadi yang tertinggi pada tahun 2021,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (26/10).

Menurutnya, kondisi pasar menjelang akhir tahun cukup stabil, tetapi pelaku pasar masih memperhatikan isu tingkat inflasi Amerika Serikat (AS) dan rencana tapering dari The Fed.

Akan tetapi, menurut Deni dengan masih tingginya likuiditas dalam negeri dan berkurangnya supply SBN di pasar perdana, masih menjadi katalis untuk penguatan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) lebih lanjut.

Dalam catatannya, partisipasi investor asing juga meningkat dari lelang SUN sebelumnya, yakni dari angka 8,3% menjadi 12,6% dari total penawaran yang masuk.

“Seri-seri yang paling diminati investor, baik asing maupun domestik pada lelang SUN kali ini adalah tenor 6, 11 dan 21 tahun dengan total 71,0% dari total bid yang masuk,” katanya.

Baca Juga: Ini alasan penerbitan global bond semarak

Deni juga menjelaskan, kalau terdapat penurunan yield rata-rata tertimbang (WAY) yang dimenangkan di seluruh seri sekitar 4-22bps dibandingkan dengan yield seri yang sama pada lelang SUN dua minggu lalu.

Penurunan yield tertinggi berada di obligasi negara dengan tenor 11 tahun atau seri FR0091. WAY yang dimenangkan di hari ini juga menurutnya lebih rendah sekitar 1-9bps apabila dibandingkan dengan yield pada penutupan perdagangan Senin (25/10).

“Dengan mempertimbangkan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2021, imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder, serta pemenuhan supply SUN dari pasar perdana, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp 8 triliun,” pungkasnya.

Baca Juga: Empat faktor yang menyebabkan tingginya penawaran lelang SUN Selasa (26/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×