Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Ciptadana Asset Management bakal mencatatkan unit penyertaan saham produk Dana Investasi Real Estate (DIRE) miliknya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis ini (1/8). Ini menjadi produk real estate investment trust (REIT) pertama di Indonesia yang dicatatkan di pasar modal.
Instrumen ini akan dicatatkan dengan nama Dana Investasi Real Estat Ciptadana Properti Ritel Indonesia, dengan kode efek XCID. Jumlah maksimum unit penyertaan yang dicatatkan sebanyak 4 miliar unit. Instrumen ini ditawarkan dengan harga perdana per unit penyertaan Rp 100 per unit. Dengan demikian, nilai awal unit penyertaan yang dicatatkan di bursa sebesar Rp 400 miliar. Instrumen ini menggunakan bank kustodian Standard Chartered Bank.
DIRE Ciptadana sebelumnya telah mendapatkan pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) pada 6 November 2012. Sedangkan, masa penawaran telah dilakukan pada 12-27 November 2012.
Untuk tanggal penjatahan dilakukan pada 27 November 2012. Adapun, pengembalian uang pemesanan dilakukan satu hari sesudahnya atau pada 28 November 2012. Sedangkan, distribusi unit penyertaan dilakukan pada 31 Juli 2013.
Nurhaida, Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bidang Pasar Modal mengatakan, pencatatan DIRE bisa mendorong likuiditas produk ini ataupun pasar modal secara keseluruhan. "Setelah dicatatkan di bursa, produk ini akan diperdagangkan di pasar sekunder dan investor bisa membeli unit penyertaan (UP) DIRE melalui broker," ujar Nurhaida, Rabu (31/7).
Paula Rianty Komarudin, Direktur Ciptadana Asset Management mengatakan, jumlah unit penyertaan yang dicatatkan di bursa tidak mengalami perubahan dengan saat dilakukan masa penawaran. Menurut dia, pencatatan ini dilakukan untuk menambah likuiditas dan transparansi.
Produk ini menggunakan aset dasar pusat perbelanjaan Solo Grand Mall. Jumlah pengunjung Solo Grand Mall di bulan Mei 2013 mencapai 546.000 orang. Angka ini meningkat sebesar 7,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2012. Adapun tingkat okupansi Solo Grand Mall masih terjaga di atas 90%.
Berdasarkan fund fact sheet Ciptadana, instrumen ini memiliki kebijakan investasi memutar dana di aset real estate minimum 50% dan maksimum 100% dari total investasi. Lainnya, di aset real estate dan aset yang berkaitan dengan real estate minimum 80% dan maksimum 100%, serta di kas setara kas maksimum 20%.
Per akhir Juni 2013, instrumen ini memiliki total dana kelolaan Rp 439,19 miliar dengan nilai aktiva bersih (NAB) per unit Rp 109,8 per unit. Adapun total unit penyertaan mencapai 4 miliar unit. Adapun kepemilikan portofolio antara lain di Solo Grand Mall sebesar 93,05% dan kas setara kas sebesar 6,95%.
Sejak diluncurkan 28 November 2012 lalu, produk ini telah memberikan return cukup tinggi. Hingga akhir Juni 2013, total return yang digenggam investor mencapai 12,46%. Investor juga mendapatkan pembagian dividen dari laba bersih aset setiap tiga bulan sekali. Dividen terakhir diterima investor per 21 Mei 2013 sebesar Rp 1.9795 per unit. Paula sebelumnya memperkirakan, imbal hasil produk ini bisa mencapai sekitar 8% setahun.
Direktur Infovesta Utama, Parto Kawito mengatakan, return akan diperoleh dari hasil sewa dan kenaikan atau penurunan nilai properti yang menjadi aset dasarnya. Hal tersebut akan mempengaruhi pergerakan NAB per unit produk tersebut.
Setelah dicatatkan di BEI, investor akan memperoleh keuntungan ganda karena mendapatkan keuntungan dari pergerakan NAB per unit dan harga pasar atau market price. "Harga pasar ini dipengaruhi supply dan demand," ujar Parto.
Namun, Desmon Silitonga, analis Millenium Danatama Asset Management memprediksi, pergerakan harga produk ini akan berjalan lambat karena faktor likuiditas yang relaitf terbatas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News