Reporter: Nadya Zahira | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten produsen air minum dalam kemasan (AMDK), PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) diprediksi tumbuh positif pada tahun ini. Hal tersebut seiring dengan kinerja keuangan yang apik selama kuartal I-2024.
Analis Bahana Sekuritas Christine Natasya mengatakan, realisasi laporan keuangan CLEO kuartal I-2024 masih sejalan dengan ekspektasi perusahaan. Bahkan, dari sisi laba bersih berhasil mencapai angka 92,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dia menyebutkan bahwa CLEO mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 626,5 miliar selama tiga bulan pertama 2024. Angka tersebut lebih tinggi 37,6% year on year (yoy) dibandingkan Rp 455,3 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
“Pertumbuhan penjualan CLEO, masih didominasi oleh AMDK botol dengan porsi 54%. Meski begitu, untuk segmen produk non botol juga ada peningkatan positif,” ujar Christine dalam risetnya, Minggu (16/6).
Dengan demikian, CLEO mencatatkan laba bersih yang melonjak sebesar 92,5% yoy menjadi Rp 115,3 miliar, dari sebelumnya Rp 59,9 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, Christine menyebutkan bahwa perusahaan juga menargetkan untuk memiliki total 35 pabrik yang beroperasi pada akhir tahun 2024. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan 32 pabrik di sepanjang 2023.
“Pada tahun ini, CLEO berencana membangun tiga pabrik yang berlokasi di Palu Sulawesi Tengah, Pontianak Kalimantan Barat, dan Pekanbaru Riau,” kata dia.
Lebih lanjut, Sariguna Primatirta juga melakukan akuisisi perusahaan distribusi PT Sentralsari Primasentosa (SPS), yang menerbitkan 100.000 saham baru (setara dengan 80% kepemilikan) pada kuartal IV-2023. Hal ini merupakam langkah strategis menuju integrasi vertikal dalam bisnis distribusi SPS.
Christine menuturkan, sentimen lainnya yang mendorong kinerja Sariguna Primatirta tumbuh positif di tahun ini, juga datang dari harga saham CLEO yang melonjak karena pertumbuhan laba bersih yang solid.
“Harga saham CLEO telah melonjak 150% selama setahun terakhir, juga didorong oleh kenaikan pangsa pasar dan pertumbuhan volume yang dihasilkan dari ekspansi ke wilayah-wilayah baru,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Christine memperkirakan bahwa pangsa pasar CLEO telah mencapai sekitar 6% pada kuartal I-2014, naik dari 5% pada sepanjang tahun 2023. Menurutnya, strategi perusahaan untuk memperluas pangsa pasar di setiap wilayah melalui pembukaan pabrik baru telah terbukti berhasil.
Namun, menurutnya bukan hal yang mudah untuk mempertahankan bisnis AMDK ini. Pasalnya, pemerintah Indonesia mengatur industri botol air minum, dengan perizinan dan peraturan yang diberlakukan di tingkat nasional dan lokal.
Christine pun merekomendasikan Buy atau beli untuk CLEO, dengan target harga Rp 1.700 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News