Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan sekuritas mulai menyampaikan pembaruan proyeksi terhadap arah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sisa tahun 2025. Salah satu sekuritas yang melakukan revisi target adalah BCA Sekuritas.
Sebelumnya, BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) merevisi proyeksi IHSG akhir tahun ini dari 7.800 menjadi 7.300, menyusul tekanan dari kondisi ekonomi global dan penantian terhadap realisasi belanja pemerintah.
BRI Danareksa memperkirakan pasar akan bersifat wait and see hingga rilis laporan keuangan kuartal II-2025 ini.
Berbanding terbalik dengan BRIDS yang menurunkan target angka mereka, Head of Research BCA Sekuritas, Andre Benas menyampaikan bahwa pihaknya justru menaikkan proyeksi IHSG menjadi 7.300 hingga akhir tahun ini, dari sebelumnya 6.800.
Baca Juga: Cermati Proyeksi IHSG hingga Akhir Tahun, Ini Rekomendasi Saham Pilihan Analis
"Target saya di 7.300 karena bottom sudah lewat. Selain itu, konsolidasi pemerintahan pasca pemilu juga berjalan baik, dan ketegangan perang dagang mulai mereda," ungkap Andre kepada Kontan, Jumat (4/7).
Ia juga berharap adanya perbaikan permintaan domestik semester II tahun ini. Salah satu pemicunya adalah peningkatan daya beli masyarakat seiring percepatan realisasi belanja pemerintah dan kembalinya aktivitas investasi melalui belanja modal (capex) korporasi.
“Sejumlah sentimen utama yang akan memengaruhi arah IHSG ke depan adalah pemangkasan suku bunga, arah kebijakan fiskal pemerintah baru, serta tensi perang dagang global,” tambahnya.
Dari sisi sektoral, BCA Sekuritas merekomendasikan sektor consumer goods dan ritel sebagai sektor yang berpotensi diuntungkan.
Selain itu, Andre juga menyukai saham-saham di sektor komoditas seperti CPO, nikel, dan tembaga yang dinilai masih menarik. Sektor kesehatan, terutama rumah sakit juga masuk dalam daftar sektor unggulan.
Baca Juga: Menilik Prospek IHSG hingga Akhir Tahun, Cermati Rekomendasi Saham Berikut
Sementara itu, Indo Premier Sekuritas memproyeksikan IHSG berada di kisaran 7.357 hingga 7.463 pada akhir 2025. Equity Analyst Indo Premier Sekuritas, Imam Gunadi menjelaskan bahwa proyeksi ini mencerminkan optimisme terhadap arah pasar.
“Penguatan IHSG kami proyeksikan seiring dengan ekspektasi adanya pemangkasan suku bunga The Fed sebanyak dua kali, masing-masing sebesar 25 bps. Ini akan menjadi sentimen positif untuk aliran dana ke pasar Indonesia,” ujar Imam kepada Kontan, (4/7).
Ia menambahkan, potensi tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan mitra-mitra dagang utamanya juga bisa mengurangi tekanan eksternal dan mendukung kinerja ekspor.
Di sisi domestik, peningkatan permintaan menjelang akhir tahun juga diharapkan memberikan dorongan tambahan bagi pasar.
Baca Juga: BBRI dan BBCA Teratas, Cek Saham yang Banyak Dijual Asing Selama Sepekan
Meski demikian, Imam menegaskan bahwa target tersebut dibuat dengan pendekatan konservatif, mengingat tingginya ketidakpastian global, khususnya terkait dengan kebijakan tarif dari Donald Trump.
“Untuk sektor pilihan, kami masih mempertahankan pandangan overweight pada sektor perbankan, seiring dengan kinerja yang solid dan valuasi yang menarik meskipun tetap mencermati potensi tekanan dari sisi kualitas kredit,” tutupnya.
Selanjutnya: Barito Renewables Energy (BREN) Resmikan 5 Proyek Panas Bumi Milik Anak Usaha
Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 7-8 Juli, Siaga Hujan Lebat di Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News