kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dipicu sentimen eksternal, rupiah melemah 0,41% terhadap dollar AS dalam sepekan


Jumat, 31 Agustus 2018 / 17:07 WIB
Dipicu sentimen eksternal, rupiah melemah 0,41% terhadap dollar AS dalam sepekan
ILUSTRASI. Uang Rupiah


Reporter: Dimas Andi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah kembali melemah terhadap dollar pada penutupan perdagangan Jumat (31/8). Mengutip Bloomberg, rupiah ditutup melemah 0,20% ke level Rp 14.710 per dollar AS. Adapun dalam sepekan terakhir, rupiah melemah 0,41% terhadap dollar AS.

Kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga melemah 0,38% ke level Rp 14.711 pada hari ini. Dalam satu minggu terakhir, rupiah telah terkoreksi 0,69%.

Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong mengatakan, pelemahan rupiah sepanjang pekan ini disebabkan oleh kombinasi sentimen eksternal yakni membaiknya data perekonomian AS dan meningkatnya tensi perang dagang.

Rabu lalu, data pertumbuhan ekonomi AS di kuartal II-2018 meningkat 4,2% atau lebih tinggi dari ekspektasi para pelaku pasar sebesar 4%. Data ini memperkuat posisi dollar AS terhadap hampir seluruh mata uang utama dunia.

Rupiah kian tertekan setelah tadi malam Presiden AS, Donald Trump, setuju untuk kembali menerapkan tarif US$ 200 miliar terhadap barang impor asal China. “Pernyataan ini membuat mata uang emerging market melemah,” ujarnya.

Ia menambahkan, belum adanya sentimen positif dari dalam negeri membuat rupiah kian terpuruk dihadapan the green back.

Lukman menilai, rupiah masih berpeluang melemah sepanjang pekan depan mengingat AS akan merilis sejumlah data ekonomi di awal bulan September, salah satunya data non-farm payroll. Hasil data tersebut bisa membuat sentimen kenaikan suku bunga acuan AS kembali mendominasi pergerakan rupiah dan mata uang emerging market lainnya.

Ia pun memproyeksikan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.650—Rp 14.850 per dollar AS pada pekan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×