kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

DIM menyusun ulang strategi penerbitan produk baru imbas dari pandemi corona


Jumat, 15 Mei 2020 / 21:03 WIB
DIM menyusun ulang strategi penerbitan produk baru imbas dari pandemi corona
ILUSTRASI. Danareksa Investment Management (DIM) memutuskan untuk menyusun ulang rencana penerbitan produk baru.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tingginya ketidakpastian imbas dari pandemi virus corona, Danareksa Investment Management (DIM) memutuskan untuk menyusun ulang rencana penerbitan produk baru.

Chief Executive Officer DIM Marsangap P Tamba menuturkan dengan semakin besarnya risiko berinvestasi pada situasi saat ini, penerbitan produk baru dinilai cenderung tidak akan efektif. Oleh karena itu, dia lebih memilih untuk fokus menjaga kualitas portofolio yang ada.

“Sekarang saat risiko sudah meningkat, kami harus memantau adanya risiko refinance atau bahkan potensi adanya default. Pada akhirnya rencana penerbitan produk baru kami banyak berubah dibanding sebelum awal persebaran virus corona,” ujar Marsangap kepada Kontan.co.id, Jumat (15/5).

Baca Juga: Di tengah pandemi corona, dana kelolaan Danareksa Investment naik 4% hingga April

Salah satu rencana penerbitan produk baru yang terganggu adalah penerbitan reksadana penyertaan terbatas (RDPT). Marsangap menjelaskan, portofolio RDPT biasanya diisi dengan medium term notes (MTN) yang berkaitan dengan proyek pembangunan.

“Pandemi virus corona telah membuat banyak proyek mundur atau terganggu. Oleh sebab itu kami membatasi penerbitan RDPT dan akan selektif memilih sampai kami dapat proyek sesuai dengan kriteria risk management kami,” tambah Marsangap.

Kendati demikian, Marsangap bilang, DIM masih tetap membuka peluang penerbitan produk reksadana baru, khususnya reksadana terproteksi. Itu pun, rencananya produk tersebut hanya ditawarkan khusus kepada institusi yang memang punya kebutuhan khusus tertentu.

Baca Juga: Ekspor lesu, Danareksa Research perkirakan neraca dagang April defisit US$ 950 juta

“Kalau produk untuk retail melalui bank akan kami batasi. Kecuali kami bisa pastikan bahwa nasabah bisa terima produk yang return-nya lebih rendah dibanding biasanya karena kami juga tidak mau ambil posisi yang agresif terhadap risk,” tandas Marsangap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×