kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di tengah pandemi corona, dana kelolaan Danareksa Investment naik 4% hingga April


Jumat, 15 Mei 2020 / 20:51 WIB
Di tengah pandemi corona, dana kelolaan Danareksa Investment naik 4% hingga April
ILUSTRASI. Danareksa Investment Management (DIM) justru masih menghasilkan kinerja yang moncer.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah merosotnya dunia investasi seiring persebaran virus corona, Danareksa Investment Management (DIM) justru masih menghasilkan kinerja yang moncer.

Di saat banyak investor yang menarik dananya untuk kepentingan likuiditas, DIM sejak awal tahun hingga April kemarin justru mampu menambah dana kelolaan. Chief Executive Officer DIM Marsangap P Tamba mengaku dana kelolaan DIM telah meningkat 4% secara year to date atau sejak awal tahun.

“Per April kemarin, dana kelolaan di DIM sudah mencapai Rp 35 triliun. Tumbuhnya dana kelolaan ini karena kami memiliki portofolio yang terfokus pada instrumen investasi berbasis suku bunga,” ujar Marsangap dalam video conference, Jumat (15/5).

Baca Juga: Danareksa Balance Regular Income Fund jadi pilihan reksadana pembagi dividen

Marsangap menyebut sebanyak 60% investasi DIM terletak di instrumen pendapatan tetap seperti obligasi pemerintah dan obligasi korporasi dengan rata-rata peringkat kredit AA. Instrumen tersebutlah yang menjadi faktor utama pertumbuhan dana kelolaan reksadana DIM selama empat bulan, dari Rp 22,7 triliun menjadi hampir sebesar Rp 25 triliun.

Di tengah kondisi saat ini, Marsangap mengungkapkan DIM memilih untuk mengusung strategi defensif. Oleh sebab itu, instrumen investasi berbasis suku bunga (pendapatan tetap, pasar uang, dan terproteksi) masih akan jadi fokus DIM ke depan. Sekaligus menegaskan DIM merupakan Manajer Investasi (MI) yang memiliki strategi konservatif dalam proses pengelolaannya.

Sementara untuk portofolio berbasis saham, DIM memilih menempatkannya pada saham-saham berkapitalisasi besar dengan histori laba yang baik. Preferensi ini cukup penting untuk menopang kelanjutan investasi jangka panjang.

"Kami menyadari fluktuasi jangka pendek akan terus berlanjut di masa yang sulit ini. Pemilihan terhadap instrumen yang lebih likuid dan berkualitas tinggi tentunya akan terus menjadi fokus kami sambil memantau peluang yang mungkin terjadi," tambah Marsangap.

Baca Juga: Pasar lesu, Danareksa Investment Management catat kenaikan unit penyertaan 4%

Meski dalam empat bulan ini, DIM mampu menjaga dana kelolaan terus tumbuh, Marsangap tidak menampik pihaknya juga bersiap jika jumlah dana kelolaan tersebut harus turun pada akhir tahun nanti. Faktor koreksi di market menjadi kekhawatiran utama di tengah kondisi saat ini.

“Kami pikir, worst case, dana kelolaan bisa turun 10% dari potensi koreksi market dan early redemption beberapa produk yang mendekati mature-nya. Tapi kami berupaya untuk bisa menjaga dana kelolaan stabil di Rp 34 triliun-Rp 35 triliun,” pungkas Marsangap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×