Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Test Test
JAKARTA. Satu lagi emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menggelar penawaran umum terbatas untuk penerbitan saham barunya. PT Intiland Development Tbk (DILD) menggelar Penawaran Umum Terbatas III dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Dalam PUT III ini DILD menawarkan 2,07 miliar saham biasa dengan nilai nominal Rp 500 per saham. DILD menawarkan saham ini dengan harga pelaksanaan Rp 1.000 per saham. Akhir pekan lalu, harga saham DILD berada di posisi Rp 1.150 per saham.
Dengan penjualan ini, DILD akan mengantongi dana hingga Rp 2,07 triliun. Setiap pemegang tiga saham DILD berhak membeli dua saham baru dalam penerbitan HMETD ini.
Selain menerbitkan saham baru, DILD juga menerbitkan 1,036 miliar waran seri 1 sebagai insentif. Pelaksanaan waran ini berlangsung dua tahun mulai 13 Oktober 2010 hingga 12 April 2012. Waran ini nanti bisa dikonversi menjadi saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan harga pelaksanaan Rp 1.050 per saham.
Setiap dua saham baru yang dibeli melekat satu waran bagi investor. Dari pelaksanaan waran ini, DILD akan mendapatkan dana Rp 1,088 triliun. Pemegang saham yang tidak mengeksekusi hak akan terdilusi kepemilikannya hingga maksimal 50%.
DILD akan menggunakan 43,42% atau Rp 900 miliar untuk memberi pinjaman anak perusahaan, PT Taman Harapan Indah. Taman Harapan Indah sendiri akan menggunakan Rp 450 miliar diantaranya untuk membeli 100% saham PT Wirasejati Binapersada yang memiliki lahan 1.092 hektare di Curug Bitung, Banten. Separuhnya lagi akan dipakai untuk mengakuisisi 90% saham PT Putra Sinar Permaja yang merupakan pemilik lahan 7 hektare beserta bangunan di Jalan TB Simatupang Jakarta.
DILD akan menggunakan 38,23% atau sebesar Rp 792,63 miliar untuk melunasi surat utang (promissory notes) kepada PT Permata Ratnamulia atas pembelian lahan di Tangerang seluas 500 hektare. Sisa dana PUT III sebesar 18,35% atau sebesar Rp 380,55 miliar akan dipakai untuk menambah modal kerja. Dana pelaksanaan waran juga akan dipakai untuk modal kerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News