Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Seperti kebanyakan emiten properti lainnya, PT Intiland Development Tbk (DILD) mulai memaksimalkan bisnis yang mampu memberikan pendapatan berulang atau recurring income.
Seperti rencana sebelumnya, tahun ini manajemen berniat membangun empat hingga lima hotel baru. Hotel tersebut akan berlokasi di Bogor, Jakarta, Balipapan, dan Makasar.
"Progress-nya terus berjalan, tahun ini ada dua yang kami buka, satu di Balikpapan dan yang di Bogor," tandas Archied Notopradono, Direktur Pengolahan Modal dan Investasi DILD, (18/6).
Setiap satu hotel, nilai investasinya sekitar Rp 50 miliar. Berarti, DILD menyiapkan investasi sekitar Rp 200 miliar-Rp 250 miliar untuk membangun semua hotelnya tersebut, dan realisasi investasinya sudah sekitar Rp 100 miliar.
Namun, mulai beroperasinya kedua hotel tersebut belum bisa memberikan kontribusi recurring income terhadap pendapatan konsolidasi perusahaan secara signifikan. Tahun ini, kontribusi recurring income perusahaan masih dipatok dengan angka yang cenderung stagnan, masih 11% dari pendapatan konsolidasi DILD tahun ini.
"Karena recurring income butuh waktu yang lebih lama, beberapa tahun ke depan baru bisa terlihat kontribusinya," ujar Archied.
Memang, emiten properti ini memiliki pipeline pembesaran kontribusi recurring income untuk beberapa tahun ke depan. Dalam kurun waktu tersebut, manajemen akan mendirikan 27 hotel sehingga kontribusi recurring income bisa sebesar 50% dalam lima tahun mendatang.
Semua hotel tersebut digarap oleh anak usahanya, yakni PT Intiwhiz Internasional. Belum lama ini, DILD juga membuka hotel budget -nya di Cikini, yakni Whiz Hotel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News