kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Dikabarkan berlabuh ke Visi Media (VIVA), ini kata Pieter Tanuri


Senin, 11 Februari 2019 / 18:53 WIB
Dikabarkan berlabuh ke Visi Media (VIVA), ini kata Pieter Tanuri


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) Pieter Tanuri dikabarkan akan bergabung dengan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA). Pieter disebut-sebut akan mengakuisisi sebagian saham VIVA.

Dihubungi KONTAN, Pieter mengaku belum ada rencana akuisisi perusahaan dalam waktu dekat. "Kalau sekarang enggak lah pasti, tapi enggak tau ke depannya seperti apa. Saya juga belum lihat company-nya (VIVA) seperti apa, belum lihat sama sekali," kata Pieter saat dihubungin Kontan.co.id, Senin (11/2)

Kabar yang beredar menyebut, Pieter akan menggunakan sebagain dana hasil penjualan 80% saham MASA yang diakuisisi produsen ban kenamaan dunia Michelin bulan lalu. Bulan lalu, Michelin resmi mengakuisisi 80% saham MASA. Dari akuisisi tersebut, Michelin akan membayar US$ 439 juta atau sekitar Rp 6,23 triliun (kurs Rp 14.200 per dollar AS) atau setara 80% saham MASA.

Pieter mengatakan, pihak Michellin rencananya akan melakukan pembayaran kepada MASA pada Maret 2019. "Kalau duitnya sudah diterima, kita mau cari investasi yang lain, nanti lihat gimana," ungkapnya.

Bedasarkan informasi yang diperoleh Kontan.co.id, Pieter Tanuri akan masuk ke VIVA bersama dengan Northstar. Kabar angin itu menyebut, mereka juga akan mengubah bisnis VIVA.

Yang pasti, Kamis (7/2) lalu, telah terjadi crossing saham VIVA senilai Rp 15,5 miliar. Di pasar negosiasi terkadi jualbeli saham VIVA sebanyak 1,10 juta saham. Crossing saham VIVA tersebut, diperdagangkan di harga Rp 140 per saham. Hanya Pieter mengaku tak lerlibat di aksi ini. "Belum (crossing saham), kalau ada pasti aku inikan (infokan)," ujarnya.

Lebih jelasnya, transaksi tersebut melibatkan OCBC Sekuritas Indonesia sebagai Pembeli dan Pilarma Investindo dengan penjual. Sementara itu, pada penutupan perdagangan Senin (11/2) saham VIVA tercatat sukses menguat 6,59% ke harga Rp 178.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×