kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dihimpit Sentimen Cukai Rokok, Begini Rekomendasi Saham HMSP dari Analis


Kamis, 17 Februari 2022 / 07:15 WIB
Dihimpit Sentimen Cukai Rokok, Begini Rekomendasi Saham HMSP dari Analis


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) diproyeksi masih akan dibayangi oleh sejumlah sentimen. Namun, kinerja HMSP masih bisa bertumbuh.

Untuk tahun ini, Analis MNC Sekuritas Rifqi Ramadhan memandang tren dari volume penjualan HMSP akan relatif tumbuh stabil bila mengacu pada kebijakan kenaikan cukai sebelumnya. Hal ini ditunjang dengan daya beli masyarakat yang masih cukup stabil. Ini tercermin dari indikasi penjualan retail dan indeks kepercayaan konsumen (IKK) yang sudah mulai masuk ke nilai standar yang ditetapkan.

Namun, HMSP dinilai akan lebih mampu menjaga marjinnya bila menetapkan kenaikan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) setidaknya 7% sampai 8%.

Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Philip Morris International, HMSP membukukan penjualan 82,8 miliar batang rokok sepanjang 2021. Jumlah ini meningkat 4,3% dari realisasi penjualan rokok tahun sebelumnya sebesar 79,5 miliar batang.

Baca Juga: Volume Penjualan Rokok Naik, Begini Rekomendasi Saham HM Sampoerna (HMSP)

Rifqi menilai, realisasi volume penjualan HMSP sepanjang 2021 berada 8% di atas proyeksi yang dipasang MNC Sekuritas. Tentunya hal ini dikarenakan HMSP tidak menetapkan kenaikan ASP secara signifikan. “Di satu sisi, kami memandang kebijakan ini mampu menggerus margin dari HMSP,” terang Rifqi kepada Kontan.co.id, Rabu (16/2).

Senada, Analis Ciptadana Sekuritas Putu Chantika Putri menilai, prospek emiten rokok masih akan mengalami tekanan ke depannya. Dia melihat, para pemain di industri rokok belum bisa meneruskan (pass on) tarif cukai tahun lalu ke konsumen guna menjaga pangsa pasar (market shares).

“Tahun ini kami melihat margin emiten rokok masih akan mengalami penurunan, walaupun kami optimis daya beli masyarakat akan pulih,” terang Chantika saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (16/2).

Kenaikan tarif cukai rokok akan menjadi sentimen negatif untuk emiten rokok. Terlebih, mengingat tidak hanya tarif cukai sigaret kretek mesin (SKM) yang naik untuk tahun ini, tetapi juga tarif untuk sigaret kretek tangan (SKT), dimana tahun lalu segmen ini tidak mengalami kenaikan tarif cukai.

Chantika mempertahankan rekomendasi hold saham HMSP dengan target sebesar Rp 1.000 per saham. Secara keseluruhan, Chantika berekspektasi segmen SKM dapat tumbuh pada 2022, karena segmen ini tetap menjadi kontributor terbesar terhadap total penjualan.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Perusahaan Gas Negara (PGAS) dari Samuel Sekuritas

Sementara itu, Chantika meyakini HMSP saat ini lebih memperhatikan untuk mendapatkan kembali pangsa pasar daripada menyesuaikan ASP.

Senada, Rifqi juga menyematkan rekomendasi hold saham HMSP dengan target harga Rp 1.100. Rekomendasi ini dengan menimbang keunggulan kompetitif (competitive advantage) yang dimiliki HMSP dengan pangsa pasar sebesar 28%. Ditambah, HMSP merupakan dividend player sehingga mampu memberikan poin lebih bagi investor.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×