kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diguyur kabar positif, saham PGAS berpotensi upside?


Senin, 05 Februari 2018 / 20:59 WIB
Diguyur kabar positif, saham PGAS berpotensi upside?
ILUSTRASI. PGAS


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), belakangan diguyur sentimen positif. Sentimen yang paling besar mempengaruhi pergerakan harga diantaranya mengenai kabar holding BUMN di sektor energi. Terkait holding, PGAS akan merger dengan anak usaha Pertamina, Pertagas.

Selain itu, Pengadilan Negeri Jakarta Barat juga membatalkan putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang menyatakan bahwa PGAS bersalah karena praktik monopoli penjualan gas bumi di Medan Sumatera Utara. Sentimen positif lainnya, PGAS mendapatkan mandat pemerintah untuk membangun jaringan gas rumah tangga di lima wilayah kabupaten-kota.

Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia menyatakan, saham PGAS pada tahun ini telah menyentuh level tertingginya di Rp 2.810. Kenaikan saham PGAS tersebut sebagai respons kabar merger dengan Pertagas.

“Fundamental menjadi menarik setelah berjalan setahun, di mana pembentukan holding saat ini masih dalam proses restu DPR,” kata bertoni, Senin (5/2).

Dia menilai, PGAS masih memiliki potensial upside. Ini seiring menanti publikasi laporan keuangan 2017 dan laporan keuangan kuartal I-2018. Bertoni merekomendasikan wait and see saham PGAS hingga level Rp 2.120. Sementara, target harga PGAS di Rp 2.810.

“Jika ingin upside lebih besar 13,63%, lebih baik beli pada harga Rp 2.200 dan pontensi ke Rp 2.500,” sarannya.

Muhammad Nafan Aji, analis Binaartha Parama Sekuritas sepakat, pembentukan holding BUMN berpeluang memacu kinerja PGAS agar efisien. Pasalnya, efisiensi bisnis yang dapat dilakukan oleh emiten memiliki peran penting untuk meningkatkan kinerja.

Nafan mencermati, PGAS pada weekly chart terlihat pola white opening bozu candle, yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Dia merekomendasikan buy dengan target harga jangka panjang pada level Rp 2.940. “Jangka panjang ini, dengan batas waktu maksimal satu tahun,” katanya, Senin (5/2).

Lanjut Nafan, investor dapat melakukan akumulasi beli pada area level Rp 2.340 -Rp 2.400, dengan target harga secara bertahap pada level 2.560, 2.670, 2.860 dan 2.940. Serta level support pada 2.340 dan 2.270.

Menurutnya, harga saham PGAS saat ini sudah terbilang premium. Dia menilai pelemahan yang terjadi saat ini sebagai koreksi sehat. Pada momentum ini bisa digunakan untuk melakukan akumulasi beli. “Masih ada potensi pertumbuhan,” ujar Nafan.

Sedangkan, Aditya Perdana Putra, analis Semesta Indovest menyatakan, secara teknikal, PGAS dalam minor tren saat ini mengarah ke level MA 20 sebagai next support. MACD deathcross juga menandakan sinyal sell.

Itu sebabnya, ia menyarankan untuk cut loss pada level Rp 2.200. “Saat ini next support PGAS ada di level Rp 2.260. Bearish tren untuk PGAS. Untuk jangka pendek-menengah,” ungkap Adit, Senin (5/2).

Aditya menyarankan untuk mencermati kinerja fundamental PGAS. Pasalnya emiten ini, sejak 2013 mencatatkan penurunan laba. Tercatat pada 2013, laba bersih perusahaan sebesar Rp 10,5 triliun, kemudian pada 2014 turun menjadi Rp 9 triliun. Pada 2015 sebesar Rp 5,5 triliun, dan pada 2016 sebesar Rp 1,3 triliun. Baru, mulai tahun ini laba bersih PGAS menanjak. Hal ini nampak dari pencatatan laba bersih PGAS hingga kuartal III-2017 sebesar Rp 1,8 triliun.

Saat ini, price to earning ratio (PER) PGAS sebesar 25,69 kali. “Kalau EPS (earning per share) membaik, PE akan terdiskon lagi,” imbuhnya.

Pada penutupan perdagangan Senin (2/5), saham PGAS turun 2,44% menjadi Rp 2.400 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×