Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk diproyeksikan dapat mencatatkan perbaikan kinerja di tahun ini. Hingga tutup tahun, emiten berkode saham ADRO ini diperkirakan dapat membukukan laba bersih US$ 350 juta.
Analis Samuel Sekuritas, Dessy Lapagu menuturkan prospek kinerja Adaro tahun ini berpotensi menguat. "Ini seiring masih kuatnya sentimen harga batubara global," ujarnya kepada kontan.co.id, Senin (26/4).
Sekadar mengingatkan, sepanjang tahun lalu kinerja PT Adaro Energy Tbk (ADRO) di tahun lalu kurang memuaskan. Tercatat, pendapatan ADRO di tahun 2020 sebesar US$ 2,53 miliar, tergerus 26,66% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 3,45 miliar.
Adapun penyebab penurunan pendapatan perusahaan disebabkan harga jual rata-rata (ASP) yang turun 18% dan penurunan 9% pada volume penjualan. Akibatnya, ADRO membukukan laba bersih sebesar US$ 146,92 juta atau tergerus 63,65% dari laba bersih di 2019 yang capai US$ 404,19 juta.
Baca Juga: Adaro Energy (ADRO) akan menebar dividen sebesar US$ 146,8 juta ke pemegang saham
Dessy menilai, selain ekspektasi peningkatan volume penjualan batubara, efisiensi dengan stripping ratio yang terjaga cukup rendah dinilai dapat menjaga bottom line perusahaan dengan net margin yang stabil.
Dari sana, Samuel Sekuritas memproyeksikan pendapatan Adaro Energy sepanjang tahun ini bisa mencapai US$ 3 miliar. Sementara untuk laba bersih diperkirakan sebesar US$ 350 juta.
"Kami merekomendasikan beli saham Adaro dengan target harga Rp 1.600," imbuhnya.
Pada penutupan perdagangan, Senin (26/4), saham ADRO ditutup menguat 0,83% di level Rp 1.210.
Selanjutnya: IHSG berpeluang menguat pada Senin (26/4), cermati saham ADRO hingga WIIM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
