kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Didukung berbagai katalis positif, berikut rekomendasi saham SCMA


Selasa, 26 Oktober 2021 / 07:00 WIB
Didukung berbagai katalis positif, berikut rekomendasi saham SCMA


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) diyakini memiliki prospek yang menarik ke depan. Pemulihan aktivitas ekonomi pada paruh kedua tahun ini yang diproyeksikan akan meningkatkan belanja iklan nasional serta pertumbuhan layanan video on demand (VOD) akan jadi katalis positif untuk emiten media ini

Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya mengatakan, membaiknya aktivitas ekonomi pada sisa tahun ini akan ikut memulihkan belanja iklan nasional. Oleh karena itu, SCMA yang kinerjanya ditopang oleh pendapatan dari iklan akan mendapat katalis positif dari hal tersebut. 

“Membaiknya belanja iklan nasional dan pemulihan aktivitas masyarakat juga turut membuat platform Vidio akan terus bertumbuh, baik dari pendapatan iklan maupun jumlah penggunanya,” kata Christine kepada Kontan.co.id, Senin (25/10).

Baca Juga: Belanja iklan membaik, intip rekomendasi saham SCMA dari Samuel Sekuritas

Sementara analis Panin Sekuritas Rendy Wijaya menyebut, dengan semakin longgarnya aktivitas masyarakat, maka aktivitas produksi konten SCMA baik untuk televisi maupun Vidio akan semakin meningkat. Apalagi, SCMA menargetkan untuk memproduksi 300 jam tayang konten lokal untuk platform Vidio. Menurutnya, dengan aktivitas produksi konten yang meningkat, margin keuntungan SCMA berpotensi cenderung turun. 

“Akan tetapi, dengan semakin pulihnya belanja iklan nasional, maka akan ada ruang perbaikan untuk rate card. Pada akhirnya, hal ini akan mengurangi tekanan terhadap margin keuntungan SCMA ke depan,” kata Rendy.

Selain dari iklan, Rendy menilai kinerja SCMA ke depan diyakini akan didukung oleh kinerja Vidio yang solid akan kembali berlanjut. Hal ini didukung oleh peningkatan kontribusi pendapatan dari segmen digital dan OOH seiring terus meningkatnya jumlah pengguna dan juga pelanggan berbayar dari Vidio. 

Tercatat hingga di akhir semester pertama 2021, Vidio sudah memiliki jumlah pelanggan berbayar sekitar 1,5 juta pelanggan atau tumbuh 82,6% secara year on year (yoy). Lalu, untuk jumlah pengguna aktif bulanan atau monthly active users (MAU) tercatat mencapai sekitar 70 juta MAU atau naik 41,8% yoy. 

Baca Juga: Mencari peluang dari aksi buyback saham emiten

Lebih lanjut, Rendy menyebut saat ini pendapatan dari iklan dan juga pendapatan dari biaya berlangganan Vidio memiliki perbandingan 50:50. Menurutnya hal tersebut sejalan dengan tren dari kenaikan MAU yang juga didorong oleh meningkatnya jumlah penonton FTA TV di platform Vidio. 

“Ke depan, sepertinya komposisi pendapatan Video masih akan sama karena dari sisi jumlah pelanggan juga masih berpotensi terus meningkat seiring dengan adaptasi masyarakat dengan platform hiburan digital. Sehingga hal ini akan mengimbangi dari potensi peningkatan pendapatan iklan Vidio,” imbuhnya

Apalagi, secara konten, Rendy mengatakan bahwa Vidio dapat bersaing dengan dengan platform global lantaran SCMA telah melakukan kerjasama dengan Naver terkait dengan lisensi Wattpad. Kerjasama ini membuat SCMA dapat memproduksi konten dengan mengadaptasi cerita dari Wattpad. 

Baca Juga: Surya Citra Media (SCMA) berencana stock split, begini rekomendasi sahamnya

Menurut dia, kerjasama tersebut akan berdampak positif untuk meningkatkan kualitas konten dan juga ragam konten lokal SCMA. Strategi tersebut juga banyak digunakan oleh pemain VOD global (Viu dan Iqiyi) untuk memproduksi original konten. Selain itu, ia juga bilang bahwa konten original cenderung lebih meningkatkan retensi pelanggan dikarenakan konten ini hanya akan ditayangkan pada platform tersebut. 

Adapun, untuk kinerja SCMA pada tahun ini, Christine memproyeksikan pendapatan SCMA akan mencapai Rp 5,77 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 1,34 triliun. Sementara untuk tahun depan akan mengantongi pendapatan mencapai Rp 6,51 triliun dan laba bersih sebesar Rp 1,54 triliun.

Dengan perpaduan potensi pemulihan belanja iklan nasional, pertumbuhan dan perkembangan Vidio ke depan, Rendy pun memberikan rekomendasi beli untuk saham SCMA dengan target harga Rp 2.300 per saham. Sedangkan Christine juga merekomendasikan untuk beli dengan target harga Rp 2.650 per saham.

Baca Juga: Kinerja makin oke, berikut rekomendasi saham Surya Citra Media (SCMA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×