Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten ternak ayam, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) diyakini punya prospek cerah tahun ini. Salah satunya didorong oleh membaiknya harga ayam.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia Farras Farhan melihat, prospek harga ayam dan anak ayam yang berumur di bawah 10 hari atau day old chicken (DOC) tahun ini akan lebih positif seiring dengan adanya sentimen pemulihan konsumsi.
Akan tetapi, yang perlu diperhatikan adalah apabila kasus omicron yang naik signifikan dan pemerintah memutuskan untuk menerapkan kembali pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.
Baca Juga: Ini Rekomendasi Saham yang Bisa Dilirik Hari Ini (31/), IHSG Dibuka Menguat
Hal ini kemungkinan bakal berdampak kepada penjualan emiten poultry di kuartal pertama.
“Tetapi apabila PPKM itu tidak ada, maka saya melihatnya positif untuk harga DOC dan juga broiler,” terang Farras kepada Kontan.co.id, Senin (31/1).
Dus, kinerja JPFA akan didorong oleh peningkatan harga broiler dan DOC serta beberapa inisiatif ekspansi usaha yang perlu diperhatikan sepanjang tahun.
Permintaan ayam dapat mengerek kinerja JPFA dan kenaikan dari harga broiler dan DOC tentu dapat menjadi katalis pertumbuhan juga.
Samuel Sekuritas masih melihat JPFA dapat membukukan pendapatan sebesar Rp 46,06 triliun atau naik 6% secara year-on-year (yoy) dengan laba bersih naik 17% yoy menjadi Rp 2,2 triliun pada 2022.
Baca Juga: Permintaan Ayam Mulai Pulih, Begini Rekomendasi Saham Japfa (JPFA) dari Analis
Secara umum, Farras menilai sentimen bagi emiten poultry masih seputar pada stabilisasi harga DOC dan broiler melalui program pemusnahan atau culling.