kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45914,93   -8,56   -0.93%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dibebani Sentimen Global, Simak Proyeksi Pergerakan Rupiah Senin (5/9)


Minggu, 04 September 2022 / 13:35 WIB
Dibebani Sentimen Global, Simak Proyeksi Pergerakan Rupiah Senin (5/9)
ILUSTRASI. Kurs rupiah spot melemah 0,09% ke Rp 14.896 per dolar AS pada Jumat (2/9).


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali tertekan di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Kurs rupiah spot melemah 0,09% ke Rp 14.896 per dolar AS pada Jumat (2/9). 

Pergerakan rupiah di pasar spot sejalan dengan kurs rupiah Jisdor. Kurs rupiah Jisdor melemah 0,11% menjadi Rp 14.900 per dolar AS. 

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, Nanang Wahyudin menjelaskan pergerakan rupiah akan menanti reaksi pasar atas rilis data ketenagakerjaan AS. 

Dia bilang kalau data ketenagakerjaan AS membaik maka potensi pelemahan rupiah berlanjut dengan menuju Rp 14.920 per dolar AS dan Rp 14.935 per dolar AS. Adapun Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan tingkat pengangguran di negeri paman Sam ini naik hingga 3,7%. 

Baca Juga: Harga Pertalite, Solar dan Pertamax Naik, Subsidi BBM Ditambah, Buruh Tolak BBM Naik

Namun sebaliknya, kata Nanang, aksi profit taking pada dolar AS sangat terbuka akibat ada penguatan indeks dolar pada beberapa akhir lalu. Kalau begitu, rupiah berpotensi menguat ke level Rp 14.870 per dolar As dan Rp 14.850 per dolar AS. 

"Dari dalam negeri, bila kenaikan harga BBM terlaksana maka aksi profit taking terhadap rupiah makin gencar dan pelemahan bisa bergerak dalam rentang harga Rp 14.920 dolar AS sampai Rp 14.950 dolar AS," papar Nanang kepada Kontan.co.id. 

Seperti yang diketahui, pemerintah telah menaikkan harga BBM bersubsidi Solar dan Pertalite pada Sabtu (3/9). Harga BBM non subsidi Pertamax juga dinaikkan. 

Baca Juga: Rupiah Kalah Menahan Gempuran Penguatan Dolar AS

Sementara itu, Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri menilai tekanan eksternal terhadap rupiah masih cukup kuat pada Senin, (5/9) besok. 

Dia menjelaskan kebijakan The Fed yang tetap hawkish masih menopang daya tarik asset dolar AS. Adapun The Fed menyatakan masih akan menaikkan suku bunga acuannya dalam FOMC mendatang sebagai respons inflasi tinggi.

"Rupiah akan berada di kisaran Rp 14.850 per dolar AS hingga 14.935 per dolar AS pada Senin esok," tutur Reny. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×