Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah korban wabah virus corona yang masih bertambah tidak serta membuat rupiah melemah. Berdasar pasar spot Selasa (11/2), rupiah ditutup menguat sebesar 0,27% ke Rp 13.675 per dolar Amerika Serikat (AS). Kompak, kurs tengah Bank Indonesia juga mencatat penguatan 0,16% ke Rp 13.686 per dolar AS. Meski begitu, analis memperkirakan rupiah pada Rabu (12/2) hari ini akan bergerak melemah.
Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan menilai, penguatan rupiah dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Dari eksternal, suntikan dana People’s Bank of China (PBOC) melalui operasi pasar terbuka sebesar 1,7 triliun yuan mulai terlihat dampaknya.
Baca Juga: Perbaikan ekonomi China menjadi tenaga penguatan dolar aussie
Sementara, data domestik dalam negeri turut mengangkat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Bank Indonesia mencatat neraca pembayaran Indonesia tahun 2019 surplus US$ 4,7 miliar. Jumlah itu lebih baik dibanding tahun 2018 yang mengalami defisit sebesar US$ 7,1 miliar. “Rupiah terdukung oleh data neraca pembayaran Indonesia,” kata Yudi.
Yudi memprediksi rupiah Rabu (12/2) masih dapat berubah-ubah. Perkembangan wabah virus corona juga akan selalu menjadi tekanan.
Baca Juga: Sentimen internal dorong penguatan rupiah ke level Rp 13.675 per dolar AS
Apalagi, per Selasa (11/2) jumlah korban meninggal akibat virus corona di China telah mencapai lebih dari 1.000 orang. Meski begitu, pergerakan rupiah kemungkinan akan relatif sama seperti Selasa (11/2).
Yudi memperkirakan, rupiah akan bergerak di level Rp 13.590 per dolar AS–Rp 13.740 per dolar AS pada Rabu (12/2).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News