Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah jatuh pada perdagangan Selasa (17/12). Kurs rupiah spot melemah 0,62% ke Rp 16.101 per dolar Amerika Serikat (AS), yang turut diikuti melemahnya mata uang Asia lainnya.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan melemahnya rupiah dan mata uang regional di tengah sentimen risk off di pasar ekuitas. Hal itu disebabkan adanya kekhawatiran akan ekonomi China yang lesu.
Untuk besok, rupiah diperkirakan masih dalam tekanan lantaran investor masih mengantisipasi kemungkinan the Fed akan bernada hawkish pada pertemuan FOMC besok.
"Selain itu, investor juga menantikan data penjualam ritel AS malam ini yang diperkirakan akan tumbuh 0,5%," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (17/12).
Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Melemah 0,19% ke Rp 16.050 Per Dolar AS, Selasa (17/12)
Dari domestik, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga. BI diharapkan akan kembali mengulangi pernyataan dukungan pada stabilitas rupiah.
Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyebutkan bahwa pergerakan rupiah cenderung dipengaruhi keputusan suku bunga.
"Sebab, ketidakpastian seputar arah kebijakan Fed di masa mendatang telah menimbulkan keraguan pasar," sebutnya.
Baca Juga: IHSG Merosot ke 7.157 Hari Ini (17/12), Jual Bersih Asing Mencapai Rp 1,63 Triliun
Tercermin dari paket kebijakan insentif fiskal untuk menanggulangi kebijakan kenaikan PPn 12% belum memberikan efek terhadap rupiah. Dus, rupiah diperkirakan masih akan lanjut melemah.
Ibrahim, memperkirakan rupiah bergerak melemah direntang Rp 16.080 - Rp 16.170 per dolar AS. Sementara Lukman memproyeksikan dikisaran Rp 16.050 - Rp 16.200 per dolar AS.
Selanjutnya: Kemenperin Luncurkan Peta Jalan Jasa Industri 2025–2045, Wujudkan Visi Indonesia Emas
Menarik Dibaca: Yogyakarta Hujan Ringan Mulai Sore, Pantau Prakiraan Cuaca Besok di DIY
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News