Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak cuma di pasar spot, kurs rupiah Jisdor hari ini melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Kurs rupiah Jisdor melemah dalam enam hari perdagangan berturut-turut.
Selasa (17/12), kurs rupiah Jisdor berada di Rp 16.050 per dolar AS. Kurs rupiah Jisdor ini melemah 0,19% dari posisi kemarin di Rp 16.019 per dolar AS. Dalam sepekan, kurs rupiah Jisdor melemah 1,11%.
Sedangkan kurs rupiah spot melemah 0,62% ke Rp 16.101 per dolar Amerika Serikat (AS), Selasa (17/12). Dalam sepekan, kurs rupiah melemah 1,45%.
Tak cuma rupiah, mata uang Asia juga tertekan menghadapi dolar AS. Indeks dolar AS melemah tipis ke level terendah sejak November 2022.
Indeks mata uang Asia juga melemah 4% sejak akhir September atau akhir kuartal ketiga. Ini adalah penurunan kuartalan terburuk dalam lebih dari dua tahun.
Baca Juga: Rupiah Ambruk ke Rp 16.101 Per Dolar AS, Selasa (17/12)
Sentimen terhadap mata uang Asia memburuk karena stimulus yang kurang bersemangat dari China untuk memperkuat ekonomi.
"Ancaman tarif ganda dari AS dan kenaikan nilai tukra dolar membuat mata uang Asia terus berada di bawah tekanan jual," kata Ken Cheung, ahli strategi Mizuho Bank di Hong Kong seperti dikutip Bloomberg.
Dia menambahkan bahwa peningkatan ketidakpastian politik Korea menambah tekanan pada kurs won dan menyeret mata uang Asia lain.
Sebagian besar mata uang Asia melemah terhadap dolar AS. Rupiah mencatat penurunan paling dalam. Menyusul rupiah, adalah pelemahan baht Thailand, peso Filipina, ringgit Malaysia, rupee India, won Korea, dolar Taiwan, dolar Singapura, dan yuan China.
Dolar Hong Kong, yen Jepang, dan yuan offshore menguat terhadap dolar AS.
Sementara indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama unia menguat ke 106,98 dari hari sebelumnya di 106,86.
Selanjutnya: Resep Ayam Pop Khas Rumah Makan Padang Pagi Sore Kreasi Devina Hermawan
Menarik Dibaca: Resep Ayam Pop Khas Rumah Makan Padang Pagi Sore Kreasi Devina Hermawan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News