kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dibayangi data ekonomi dan kebijakan pemerintah AS, simak proyeksi IHSG Kamis (14/10)


Rabu, 13 Oktober 2021 / 19:25 WIB
Dibayangi data ekonomi dan kebijakan pemerintah AS, simak proyeksi IHSG Kamis (14/10)
ILUSTRASI. Dibayangi data ekonomi dan kebijakan pemerintah AS, simak proyeksi IHSG Kamis (14/10)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 50,63 poin atau 0,78% ke level 6536,90 pada penutupan perdagangan Rabu (13/10).

Analis Erdhika Elit Sekuritas, Hendri Widiantoro menilai, pasar nampaknya menanti rilis laporan keuangan kuartal III 2021 dan berharap hasilnya akan lebih bagus.

Pihaknya juga melihat kenaikan pasar saat ini dikarenakan adanya aksi beli bersih asing pada beberapa saham bluechip dampak window dressing seperti saham BBRI, ASII, BMRI, dan BBCA yang menguat sehingga berdampak pada IHSG.

"Selain sentimen itu, hijaunya pasar regional tidak lepas dari sentimen surplusnya perdagangan China yang mencapai  US$ 66,76 miliar pada September 2021," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (13/10).

Baca Juga: Asing banyak melepas saham-saham ini di tengah kenaikan IHSG pada Rabu (13/10)

Untuk besok, Hendri menyebutkan sentimen pasar saat ini masih merujuk pada tindakan ke hati-hatian pelaku pasar yang mengakibatkan investor akan wait and see terlebih dahulu. Menurutnya, pasar saat ini menanti risalah pertemuan comitte The Fed.

 

Risalah tersebut akan menjadi petunjuk, tentang kapan Bank Sentral AS akan mulai mengurangi program pembelian obligasi atau tapering. Selain itu, pasar juga akan mencermati rilis Inflasi yang ada di AS maupun China, Inflasi di AS yang akan dirilis malam ini diperkirakan akan bergerak stagnan di level 5,3 YoY dan inflasi di China diperkirakan akan bergerak flat di level 0,8% YoY.

"Investor mencermati sentimen inflasi sebagai dasar untuk melihat daya beli masyarakat di tengah adanya pelonggaran di beberapa negara," sebutnya.

Dari sana, Hendri memproyeksikan IHSG akan bergerak dengan support di level 6.490 dan resistance 6.580 pada Kamis (14/10).

Baca Juga: Asing catat net buy Rp 1,20 T saat IHSG menguat, saham-saham ini banyak diborong



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×