kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dibayangi corona, emiten grup konglomerasi ini dipandang masih menarik


Rabu, 05 Agustus 2020 / 21:54 WIB
Dibayangi corona, emiten grup konglomerasi ini dipandang masih menarik
ILUSTRASI. Kinerja emiten grup konglomerasi kurang memuaskan sepanjang senam bulan pertama 2020.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten grup konglomerasi kurang memuaskan sepanjang senam bulan pertama 2020. Mayoritas emiten mencatatkan penurunan baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih. 

Melihat beberapa emiten yang telah merilis laporan keuangannya sepanjang semester I 2020, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengamati, emiten-emiten grup Astra dipandang masih sehat. Walau kinerjanya turun, posisi utang dan kasnya masih baik. "Laporan keuangan induknya juga tidak seburuk yang diperkirakan," kata Wawan kepada Kontan.co.id, Rabu (5/8).

Asal tahu saja, PT Astra International Tbk (ASII) membukukan penurunan pendapatan 22,71% secara tahunan menjadi Rp 89,79 triliun. Akan tetapi, laba bersih ASII masih naik 16,07% menjadi Rp 11,38 triliun. 

Baca Juga: Laba semester I-2020 naik, Kresna kerek target Astra International (ASII)

Tekanan pendapatan ASII dipicu oleh penjualan otomotif yang menurun tajam. Hanya saja menurut Wawan, penurunan penjualan segmen otomotif tidak sedalam yang dibayangkan. Hal inilah yang mampu mengerek saham ASII beberapa waktu terakhir. Mengutip RTI Business saham ASII tiga bulan terakhir menguat 36,12%. 

Kondisi tersebut membuat pelaku pasar berekspektasi, ke depannya ASII bisnis otomotif berpeluang menggeliat kembali. Walau begitu, anak usaha Astra yang berkaitan dengan otomotif yakni PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) justru mencatatkan penurunan pendapatan 25,50% secara year on year (yoy), menjadi Rp 5,65 triliun. AUTO pun menanggung rugi hingga Rp 296,09 miliar dari sebelumnya untung Rp 245,69 miliar. 

Asal tahu saja, di antara emiten-emiten yang tergabung dalam grup Astra, hanya PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang mempu mencatatkan pertumbuhan di semester I 2020. Pendapatan AALI menguat 6,5% menjadi Rp 9,08 triliun. Sementara labanya terkerek signifikan 796,47% menjadi Rp 391,9 miliar. 

Walau kinerja keuangan AALI baik, Wawan cenderung mengamati kontribusi positif terhadap grup ini justru berasal dari PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang diakuisisi oleh Bank Bangkok. " Di tengah pandemi seperti ini, Astra mendapat kas yang besar. Ini yang membuat balancing-nya bagus," jelasnya. 

Baca Juga: Kinerja ciamik, begini rekomendasi saham Indofood (INDF) dan Indofood CBP (ICBP)

Selain grup Astra, saham-saham grup Salim juga dinilai menarik, khususnya untuk PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan anak usahanya PT Indofood ICBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). 

Asal tahu saja, di antara emiten-emiten grup Salim yang lain, hanya kedua emiten itu yang mencatatkan pertumbuhan baik dari top line maupun bottom line. INDF membukukan pertumbuhan pendapatan 7,58% yoy menjadi Rp 39,38 triliun dan laba 11,68% menjadi Rp 2,84 triliun. 

Sementara ICBP mengantongi kenaikan pendapatan 4,15% menjadi Rp 23,05 triliun. Labanya naik hingga dua digit, 31,2% menjadi Rp 3,38 triliun. 

Selain kinerjanya yang baik, kedua emiten ini semakin menarik karena bisnisnya bergerak di sektor barang konsumen yang cenderung dibutuhkan oleh masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×