CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Dianggap Punya Prospek Menarik, Simak Rekomendasi Saham ASII Berikut Ini


Kamis, 17 Februari 2022 / 17:21 WIB
Dianggap Punya Prospek Menarik, Simak Rekomendasi Saham ASII Berikut Ini
ILUSTRASI. Logo PT Astra International Tbk ASII di puncak gedung Menara Astra, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. KONTAN/Daniel Prabowo


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Astra International Tbk (ASII) sudah mengalami koreksi 2,23% ke harga Rp 5.475 per saham dalam satu bulan terakhir. Adapun dalam waktu tiga bulan terakhir, saham ASII melemah 11,34%.

Dalam riset yang dipublikasikan pada 7 Februari 2022, J.P Morgan mengatakan bahwa pergerakan saham ASII seiring dengan kekhawatiran terhadap volume penjualan roda empat pada tahun ini. Konsumen juga diperkirakan memanfaatkan insentif pajak penjualan barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM-DTP) pada Desember 2021.

J.P Morgan memaparkan bahwa skema pajak barang mewah yang belum sesuai ekspektasi akan mempengaruhi penjualan mobil pada Januari 2022. Mereka memproyeksi volume penjualan mobil wholesale yang cenderung datar pada Januari 2022 di kisaran 50 ribu hingga 60 ribu unit. Angka ini lebih rendah dari 90 ribu unit pada Desember 2021 atau rata-rata 74 ribu pada 2021.

Adapun berdasarkan data penjualan mobil yang diterima Kontan, ASII mencatat penjualan mobil pada periode Januari 2022 mencapai 44.308 unit atau naik 65,14% dibandingkan dengan penjualan yang sama pada Januari 2021 yang sebanyak 26.830 unit.

Baca Juga: Samuel Sekuritas Rekomendasikan Buy Saham TLKM Target Harga Rp 5.000

J.P Morgan juga memprediksi pertumbuhan pendapatan ASII akan lanjut bertumbuh pada tahun ini, didorong oleh semua kinerja lini bisnis, terutama terkait dengan komoditas seperti lini bisnis UT dan AALI. J.P Morgan mempertahankan rekomendasi overweight saham ASII dengan TP di Rp 6.700 per saham.

Di lain sisi, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya menilai, berlanjutnya tren pemulihan ekonomi bisa mendukung peningkatan konsumsi sehingga ini berdampak baik untuk sektor otomotif.

“Sedangkan komoditas masih prospektif mengingat saat ini ancaman gelombang 5 Covid mengintip China sebagai negara produsen komoditas dan tensi geopolitik antara Rusia-Ukraina memicu naiknya harga komoditas,” papar Cheryl pada Kontan, Kamis (17/2).

Ia melihat, kinerja ASII baru akan mengalami kenaikan signifikan kemungkinan pada kuartal ke 3 2022 usai gelombang 3 Covid-19 mereda di Indonesia dan mobilitas masyarakat kembali normal.

Baca Juga: Susul Macquarie, JP Morgan Pangkas Lagi Rekomendasi Saham Bank Jago (ARTO)

Pemerintah juga mendukung kinerja ASII melalui berlanjutnya PPNBM. Selain itu, ASII juga terus berinovasi dengan mengembangkan mobil listrik yang permintaannya diperkirakan akan terus meningkat di masa depan.

Saat ini PER ASII berada di bawah mean standar deviasi atau relatif murah. Jika melihat data RTI, sekarang ini saham ASII diperdagangkan dengan PER di 11,10 kali. Cheryl memberikan rekomendasi hold saham ASII.

 

Head of Investor Relation PT Astra International Tbk Tira Ardianti mengatakan, jika kondisi bisnis semakin membaik maka tak menutup kemungkinan ASII akan menyiapkan belanja modal lebih besar pada tahun ini.

“Yang jelas, jika kondisi bisnis semakin membaik, belanja modal juga berpotensi meningkat, hanya saja besarannya masih dihitung. Kami akan umumkan jika sudah final,” katanya pada Kontan, Kamis (17/2).

Dalam catatan Kontan, pada tahun lalu ASII menyiapkan belanja modal sebesar Rp 11 triliun hingga Rp 12 triliun. Menurut Tira, besar kecilnya rencana belanja modal melihat berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi di Indonesia dan kesempatan bisnis yang ada.

Namun, secara umum, sebagian besar belanja modal Astra digunakan untuk pergantian alat berat di bisnis kontrak pertambangan melalui PAMA, kemudian disusul bisnis-bisnis lainnya. Selain itu, Astra juga senantiasa mengeksplorasi kesempatan-kesempatan bisnis yang ada, termasuk green investment dan investasi di new economy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×