kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dianggap Berisiko Paling Rendah, Kinerja Bitcoin Mengalahkan Aset Kripto Lain


Kamis, 03 Februari 2022 / 13:32 WIB
Dianggap Berisiko Paling Rendah, Kinerja Bitcoin Mengalahkan Aset Kripto Lain
ILUSTRASI. Kinerja Bitcon di bulan Januari 2022 lalu mengalahkan kinerja aset-aset kripto lain.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulan Januari lalu, kinerja Bitcoin berhasil mengalahkan kinerja indeks-indeks kripto lainnya, dan kembali menunjukkan kepada pasar bahwa Bitcoin adalah aset kripto dengan risiko paling rendah. Padahal, bulan Januari 2022 merupakan bulan yang menantang di pasar kripto. 

Hal tersebut diungkapkan Luno dan Arcane Research dalam riset mingguannya yang dirilis Rabu (2/2). Mereka berkaca dari seluruh indeks yang mengalami penurunan antara 20% hingga 31% akibat larinya para trader/investor dari aset-aset berisiko tinggi. Kekhawatiran akan pengetatan kebijakan moneter The Fed dalam waktu dekat jadi biang keladinya.

“Tendensi flight to safety ini juga terlihat di pasar kripto. Indeks kapitalisasi kecil mengalami penurunan terbesar di bulan Januari, sedangkan bitcoin mengalahkan kinerja indeks-indeks lain,” tulis Luno dan Arcane Research dalam risetnya.

Lebih lanjut, Luno dan Arcane Research bilang, Bitcoin memang dipandang sebagai aset kripto yang berisiko paling rendah, sehingga membawanya mengalahkan kinerja koin-koin lain di tengah kondisi pasar yang penuh ketidakpastian.

Baca Juga: Sebagian Pasar Kripto Merah Termasuk Bitcoin, Harga Mata Uang Kripto Ini Cetak Rekor

Kendati begitu, jika sentimen pasar terus membaik, kemungkinan besar para trader/investor akan kembali ke aset-aset berisiko lebih tinggi dan altcoin yang lebih “menarik”. Jika dilihat, sentimen pasar sebenarnya dinilai telah meningkat dalam sepekan terakhir. 

Luno dan Arcane Research berkaca dari Indeks Fear and Greed yang kini hanya berada di posisi “fear” setelah lama berada di posisi “extreme fear”. Pada hari Minggu (30/1), indeks Fear and Greed sempat menyentuh angka 30 atau level tertingginya di tahun 2022.

Merespons soal pergerakan pasar di minggu pertama Februari 2022, Country Manager Luno Indonesia Jay Jayawijayaningtiyas menilai kepercayaan diri investor di pasar kripto perlahan-lahan pulih setelah Bitcoin menunjukkan kenaikan sebesar 5% dalam sepekan terakhir. Terlebih lagi pergerakan tren Bitcoin cenderung sideways dengan volatilitas rendah. 

Menurutnya, hasil dari pertemuan FOMC (Federal Open Market Committee) sepertinya mampu menenangkan kekhawatiran di pasar dan mengembalikan minat terhadap aset dengan resiko tinggi seperti aset kripto. 

“Sentimen pasar kripto saat ini terlihat sudah mulai mengalami peningkatan ke level fear dimana sebelumnya sentimen berada di posisi extreme fear dalam kurun waktu yang cukup lama. Jika sentimen pasar terus meningkat, kemungkinan traders/investor akan perlahan mulai kembali melirik altcoin yang lebih high-risk dan lebih volatil dibanding bitcoin,” kata Jay.

Lebih lanjut, saat ini level US$ 40.000 per BTC menjadi level resistance Bitcoin. Dengan kenaikan BTC yang perlahan namun pasti akhir-akhir ini, kemungkinan level resistance ini akan diuji dalam waktu dekat. Breakout dari level ini bisa mengakhiri bullish dan menandakan pembalikan tren.

“Namun, jika harga bergerak ke bawah, level support penting berikutnya ada di kisaran US$ 29.000. Breakout ke bawah angka US$29,000 bisa menjadi pertanda buruk dan berpotensi memicu kekacauan di pasar,” sebut Luno dan Arcane Research.

Baca Juga: Sudah 2 Pekan Harga Bitcoin Mentok di US$ 38.000, Berikut Proyeksi JPMorgan Tahun Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×