Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk bersiap melakukan penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) pada Januari 2021 mendatang. Perusahaan layanan kesehatan ini telah menetapkan harga IPO Rp 200 per saham.
Harga IPO tersebut berada di batas tengah dari rentang harga penawaran Rp 190-Rp 210 per saham saat bookbuilding. Dalam aksi korporasi ini, Diagnos Laboratorium akan melepas 250 juta saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Sehingga, total dana yang dikantongi dari IPO ini mencapai Rp 50 miliar.
Dalam prospektus resmi Rabu (30/12) yang terbit di Harian KONTAN, Diagnos Laboratorium juga akan melakukan program penjatahan saham untuk karyawan sebesar 0,4% dari total saham yang ditawarkan dalam IPO.
Baca Juga: Pasar saham diyakini lebih stabil, IPO di tahun depan diprediksi bakal lebih ramai
Sebagian besar dana IPO ini akan digunakan untuk pengembangan usaha. Rinciannya 42,6% untuk pembangunan laboratorium utama serta pembangunan cabang di Makassar, Surabaya, dan Medan. Ketiga ekspansi ini diharapkan selesai pada 2021.
Perusahaan juga akan mengoptimalkan operasional di laboratorium yang sudah ada dan membeli kendaraan. Lalu, sebesar 57,4% dana IPO akan digunakan untuk modal kerja.
Dalam melakukan proses IPO, Diagnos Laboratorium Utama menggandeng PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai pelaksana emisi efek.
Baca Juga: Awal 2021, Diagnos Laboratorium Utama akan melantai di BEI
Jika berjalan sesuai rencana, Diagnos Laboratorium akan memulai masa penawaran umum perdana saham pada 4-8 Januari 2021. Lalu, masa penjatahan ditargetkan pada 12 Januari 2021.
Setelah itu, pengembalian uang pemesanan sekaligus distribusi saham secara elektronik dilakukan pada 14 Januari 2021. Sehingga, pada 15 Januari 2021 diharapkan Diagnos Laboratorium bisa secara resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News